MER-C

31 Maret 2009

Hikmah Adanya Penyakit

Dua hari yang lalu sehabis makan siang tiba-tiba saja kepala saya pusing dan mata saya rasanya sakit. Saya istirahat sebentar, bukannya berkurang sakitnya tetapi malah bertambah pusingnya bertambah dan disertai perut mual, rasanya ingin muntah. Badan , tangan dan kaki dingin kalau dipegang. Sambil membalur punggung dan kaki saya dengan balsem, suami bertanya,"Tadi habis makan apa?Saya mengingat-ingat, rasa-rasanya tidak ada makanan yang aneh-aneh yang saya makan dan tadi hanya menggosok baju anak-anak terus mempersiapkan makan siang. Itulah penyakit, kadang datang tiba-tiba, kadang membuat kesal. Hari ini, Alhamdulillah, saya sudah sehat. Saya cari buku yang membahas tentang penyakit. Ketemu, di buku "Doa dan Wirid", tulisan Yazid bin Abdul Qadir Jawas, terbitan Pustaka Imam Asy Syafi'i. Saya mendapatkan tulisan tentang Hikmah dan Faedah Adanya Penyakit. Berikut ringkasannya :

1. Melatih kesabaran dalam menghadapi kesusahan dan kesulitan
- Dalam Surah al aqarah ayat 155 - 157, Allah berfirman, yang artinya :
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang bila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh halawat dan rahmat dari Rabb mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
- Dari Shuhaib ra, Rasululah saw, bersabda, "Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegmbiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya."(HR Muslim)

2. Menghapuskan dosa dan kesalahan
- Dalam Surah Asy - Syuura ayat 30, Allah berfirman, yang artinya :
"Dan musibah apapun yang menimpa kamu karena perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)."
Dicepatkannya hukuman bagi seorang mukmin di dunia justru baik baginya, sehingga dengan itu Allah akan menghapuskan dosa-dosanya.
- Rasulullah saw bersabda yang artinya, "Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit atau sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya, seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya."(HR Al Bukhari dan muslim)
- Dari sahabat Abu Hurairah ra dan Abu Said ra, Rasulullah saw bersabda, yang artinya, "Tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan, penyakit , kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanaan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya."(HR Al Bukhari)
- Dari sahabat Abu sa'id dan abu hurairah ra, Nabi saw bersabda, yang artinya, "Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus-menerus, kepayahan, penyakit dan juga kesedihan bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya."(HR Muslim)

3. Diberi pahala, dicatat kebaikan dan diangkat derajatnya jika sabar pada waktu sakit
- Hadist yang diriwayatkan oleh Muslim yang artinya
"Tidaklah seorang hamba ditimpa suatu musibah lalu mengucapkan, "Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'uun (Sesungguhnya kami berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya). Allahumma'jurnii fii mushiibatii wa akhlif lii khairan minha (Ya allah, berilah aku ganjaran dalam musibahku ini dan berikanlah ganti kepadaku dengan yang lebih baik darinya." Melaikan Allah memberikan pahala dalam musibahnya itu dan menggantikan dengan yang lebih baik baginya."
- Hadist yang diriwayatkan oleh Muslim yang artinya,
" Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya."
- Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, "Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya seorang benar-benar memiliki kedudukan di sisi Allah, namun tidak ada satu amal yang bisa menghantarkannya ke sana. Maka allah senantiasa mencobanya dengan sesuatu yang tidak disukainya, sehingga dia bisa sampai pada kedudukan yang dikehendaki Allah."(HR Abu Ya'la dan ibnu Hibban)

4. Jalan menuju surga
- Hadist yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra yang artinya
"Surga itu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai dan neraka itu dikelilingi dengan berbagai macam syahwat."
- Hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari yang artinya
"Allah Yang maha Mulia lagi Maha Agung berfirman, "Jika Aku menguji hambaKu dengan dua hal yang dicintainya, lalu dia bersabar (dan mengharapkan pahala), maka Aku akan menggantikan keduanya dengan surga."
- Sesuai hadist yang artinya
Dari 'Atha', berkata kepadaku Ibnu Abbas ra, "Ada seorang wanita yang terkena penyakit ayn, dia minta dido'akan oleh nabi agar disembuhkan, kemudian Nabi saw, bersabda kepadanya, "Jika engkau mau engkau bisa bersabar dan bagimu adalah surga. Dan jika engkau mau, aku bisa berdoa kepada Allah agar memberi kesembuhan kepadamu." "Aku bersabar,"jawab wanita itu. Lalu ia berkata lagi, "Sesungguhnya aibku itu tersingkap, maka doakanlah kepada Allah bagiku agar aibku tidak tersingkap." Maka beliau berdoa bagi wnita itu."(HR Al Bukhari dan Muslim)

5. Membawa keselamatan dari api neraka.
- Rasulullah saw, bersabda, "Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR Muslim)
- Rasulullah saw, bersabda, "Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka."(HR Al Bazzar)

6. Mengembalikan hamba kepada Rabbnya dan mengingatkan kelalaiannya
Dalam Surah Al An'aam ayat 42, Allah berfirman yang artinya
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (Rasul-rasul) kepada ummat-ummat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, spaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri."

7. Mengingatkan nikmat Allah yang lalu dan yang ada
8. Mengingatkan keadaan saudara-saudaranya yang sedang sakit
9. Menyucikan hati dari berbagai macam penyakit
10. Penyakit merupakan nikmat dan anugerah.
- Nabi saw telah menyebutkan bahwa cobaan para Nabi dan orang-orang shalih adalah penyakit, kemiskinan dan lain-lainnya. setelah itu Beliau saw bersabda, "...Dan sesungguhnya salah seorang diantara mereka benar-benar merasa gembira karena cobaan, sebagaimana salah seorang diantara kalian merasa gembira karena mendapat kelapangan."

Membuang Batu Baterai Bekas Tidak Boleh Sembarangan

Green Lifestyle , suatu komunitas yang mengkampanyekan gaya hidup ramah lingkungan selalu mengkampanyekan untuk tidak membuang batu baterai bekas sembarangan, termasuk ke dalam tong sampah.Karena batu baterai bekas termasuk sampah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Di dalamnya terkandung berbagai logam berat, seperti merkuri, mangan, timbal, kadmium ,nikel dan lithium yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.

Batu baterai bekas yang dibuang ke TPA akan mencemari tanah, air tanah,sungai, danau dan akhirnya meracuni air yang dipakai untuk minum, mandi dan mencuci.Padahal biasanya kita membuang batu baterai bekas ke tempat sampah. kalau demikian tanpa kita sadari sampah ini akan mengancam lingkungan dan kesehatan. Air tanah yang sudah tercemar logam berat sangat berbahaya bagi kesehatan. Baterai lithium yang terkena air akan memproduksi gas hidrogen yang berpotensi meledak. Karena itu Green Lifestyle mengajak kita untuk mengumpulkan sampah batu baterai di rumah atau di kantor, lalu diberikan ke tempat pengumpulan baterai. Setelah terkumpul batu baterai bakas ini akan diserahkan pada penyedia jasa pengolahan sampah B3, yaitu WMI-Waste Management Indonsia.

Di tempat pengolahan sampah B3 ini, untuk pembuangan, sisa-sisa baterai diproses dahulu agar logam-logam berbahaya tidak mencemari lingkungan.
Sebagian besar komponen baterai akan didaur ulang, sementara komponen kadmium dan mangan akan di netralisis dan kemudian dikubur dengan mekanisma yang sudah memenuhi standar manajemen limbah agar tidak mencemari air tanah.Hal ini untuk stabilisasi radiasinya dan mengubahnya menjadi beton yang ditimbun dalam tanah.Tempat pembuangan akhir baterai bekas itu berada di daerah Cileungsi, Bogor. (Republika, Sabtu 28 Maret 2009, halaman 21)

30 Maret 2009

Mengolah Tas Kresek Bekas

Tas kresek sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita sering tidak sadar menggunakan tas kresek tanpa perhitungan. Tidak pernah melakukan penghematan dalam menggunakan tas kresek. Apalagi berpikir untuk tidak menggunakan tas kresek lagi. Ini salah satunya karena tas kresek begitu murah dan praktis digunakan. Padahal ternyata tas kresek, juga sedotan plastik dan botol plastik mineral membutuhkan waktu lebih dari 1000 tahun untuk hancur (Republika, Sabtu 28 Maret 2009, halaman 21). Dan ternyata banyak dari kita sering sekali menggunakan ketiga benda tersebut.

Untuk mengurangi sampah tas kresek bekas ada tips dari Tarlen Handayani pemilik Tobucil Bandung yang dimuat di Republika, Sabtu 28 Maret 2009, halaman 21. Tas keresek bekas bisa diolah menjadi bahan baku untuk membuat aneka keperluan sehari-hari, seperti tas, jas hujan, dompet dan topi. Caranya adlah sebagai berikut :
1. Siapkan bahan yang dibutuhkan : tas kresek berbagai ukuran dan warna, kertas minyak, setrikaan dan mesin jahit
2. Pertama-tama potong ujung-ujung kantong kresek untuk menghasilkan lembaran-lembaran plastik yang akan lebih mudah ketika disetrika
3. Tumpuk beberapa lembar plastik, banyaknya sesuai dengan ketebalan yang diinginkan, kemudian lapisi sisi atas dan bawahnya dengan kertas minyak supaya ketika disetrika tidak menempel pada kertas setrikaan dan alas setrikanya.
3. Agar plastik yang dihasilkan cantik, tumpuklah plastik sesuai selera anda
4. Seterikalah lembaran-lembaran kantong plastik itu, dengan panas yang cukup. Kira-kira 5 - 10 menit semua lapisan plastik sudah menempel jadi satu.
5. Setelah selesai buka lapisan kertas minyaknya. Jika lembaran-lembaran plastik itu belum sepenuhnya menempel, berarti perlu diseterika sampai lembaran-lembaran itu benar-benr menempel menjadi satu lembaran baru yang lebih tebal.
6. Lembaran-lembaran plastik tebal itu siap diolah sesuai dengan pola yang diinginkan. dibuat tas, jas hujan atau apapun sesuai keinginan anda
7. Tas atau topi yang anda buat akan tahan lama dan tidak tembus air. Karena, bahan bakunya berasal dari tas kresek. warnanyapun cantik, karena merupakan tumpukan tas kresek dengan gambar yang berbeda-beda.

29 Maret 2009

Makanan dan obat alami yang menyehatkan

Dalam buku "Smart Healing, Kiat hidup Sehat Menurut Nabi saw,"tulisan dr Mohammad Ali Assegaf dan buku "Berobat dengan Al Qur'an dan As Sunah", tulisan Abdul Majid bin Abdul Aziz Az Zahim dan Abdullah bin Abdul Aziz Al Aidan dicantumkan makanan dan obat alami yang menyehatkan. Makanan dan obat-obat tersebut adalah :
1. Kurma
Khususnya kurma ajwa, mengandung gizi yang lengkap dengan unsur mineral yang paling dominan yang penting bagi kesehatan manusia. kandungan gizi kurma penting bagi petumbuhan dan pengerasan tulang, menguatkan syaraf dan meningkatkan metabolisma yaitu Magnesium dan Mangaan. Magnesium sangat dibutuhkan bagi penyerapan kalsium dan meningkatkan kekuatan tulang. Dalam Al Qur'an surah Maryam ayat 25 - 26, Allah telah memerintahkan kepada Maryam pada saat akan melahirkan yang artinya :
"Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu h\ke arahmu, niscaya pohon-pohon itu akan menggugukan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu."
2. Air Zam-zam
Ini berdasarkan hadist-hadist yang artinya :
- Dari Abu Dzar, Nabi saw bersabda"Zam-zam adalah makanan bagi orang yang meminumnya."(HR Muslim)
- Nabi saw, bersabda, "Zam-zam adalah penawar segala penyakit."(HR Al Bazzar dan Al Baihaqi)
- Rasulullah saw, bersabda."Air zam-zam fungsinya tergantung kepada orang yang meminumnya."(HR Ahmad dan Ibnu Majah)
3. Tajin Gandum (talbinah)
Rasulullah selalu menganjurkan orang sakit minum tajin ini agar memperbaiki kekuatan si sakit.
Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya talbinah itu membut nyaman hati orang yang sakit dan menghilangkan kesedihannya."(HR Bukhari)
4. Sayuran (As Silq)
Rebusan sayuran adalah minuman yang mengandung banyak vitamin dan mineral, serta chlorophyl yang belakangan juga dipakai dalam proses pengobatan
5. Mentimun
Adalah buah yang bersifa basah dan dingin, cocok dimakan bersama kurma yang bersifat panas dan kering.
6. Susu
Rasulullah bersabda, "Dan barangsiapa dikaruniai susu oleh Allah maka hendaklah ia berkata, Ya Allah berikanlah keberkahan pada makanan ini dan tambahkanlah keberkahan darinya. Karena aku tahu bahwa makanan dan minuman yang mencukupi hanyalah susu."(HR Abu Dawud)
Dianjurkan bahwa kita elalu mengkonsumsi susu murni (susu segar) dan bukan susu yang melalui pemrosesan.
7. Gandum
mempunyai sifat panas dan kering, melancarkan pencernaan dan meningkatkan stamina.
8. Jinten Hitam (Habbatussaudah)
Sesuai dengan hadist yang artinya:
"Hendaklah kamu menggunakan habbatussaudah (jinten hitam) karena sesungguhnya padanya terdapat penyembuhan bagi segala penyakit kecuali kematian."(HR Bukhari dan Muslim)
Menurut penelitian jinten hitam adalah biji-bijian yang kaya asam lemah tak jenuh, anti oksidan dan juga berbagai bioflavonid. Dalam suatu talk show yang didengar suami saya di radio dakta bahwa lebih bagus mengkonsumsi minyak habbatussaudah karena kasiat habbatussaudah itu terdapat dalam minyaknya. Atau jika mengkonsumsi yang berbentuk serbuk, dilihat dulu apakah serbuk itu masih berminyak atau tidak (kering), yang bagus adalah serbuj yang masih berminyak.
9. Madu
Ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah An Nahl ayat 69 yang artinya :
"Dari perut lebah keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia."
Dr. Ahmad Syauqi Ibrahim, konsultan penyakit tropik dari Mesir, menyimpulkan dari hasil risetnya yang disampaikan dalam konferensi dokter ahli penyakit tropik sedunia di Kuwait, bahwa madu mengandung bahan-bahan yang bisa membunuh bakteri. Kekuatan antimikroba dari madu lebih kuat dari antibiotik yang dikenal saat ini. Masih banyak lagi penelitian yang membuktikan khasiat dari madu. Khasiat madu antara lain yaitu :
- obat alergi
- obat penyakit pencernaan
- obat penyakit hati
- obat penyakit paru-paru
- obat penyakit kulit
- antibiotik
- obat diare kronis
- merangsang granulasi sehingga mempercepat penyembuhan luka
- meningkatkan vitalitas dan energi
- mengatasi insomnia pada orang lanjut usia
10. Buah Tin dan buah Zaitun
Dalam surah Attin, ayat satu Allah berfirman yang artinya :
" Demi buah tin dan buah Zaitun."
Rasulullah saw bersabda, "Seandainya boleh kukatakan, sesungguhnya buah yang diturunkan dari surga adalah ini (buah thin), karena buah-buahan surga itu tidak berbiji. Maka makanlah kalian darinya. sesungguhnya buah thin ini dapat memotong wasir dan bermanfaat mengatasi encok."
Rasulullah saw bersabda yang artinya, "Makanlah zaitu dan minyaki rambutmu dengan minyak zaitun, karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang diberkati."
Para ahli menemukan kandungan Omega 3 yang tinggi dalam minyak zaitun. Ini berarti minyak zaitun berkhasiat dalam merawat dan melindungi kerusakan jantung dan pembuluh darah. Minyak zaitun juga terbukti dapat menghaluskan dan mempunyai efek menunda penuaan kulit
11. Cuka
Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik lauk adalah cuka." (HR Muslim)
Cuka berkhasiat sebagai anti bakteri di dalam pencernaan. dengan dicampur madu dan diminum malam hari menjelang tidur dapat untuk obat insomnia
12. Bawang merah
Dr. Heinz Router dari Jerman menjelaskan bahwa manfaat bawang merah yang paling menonjol adalah untuk pengobatan arthritis dan infeksi jantung. Bawang merah juga dapat dipakai sebagai antibiotika yang jitu untuk penyakit pencernaan dan kulit. Untuk menghilangkan baunya hendaknya dikukus sebelum dimakan.
13. Jahe
Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa air jahe adalah minuman ahli surga.
jahe dapat mengencerkan dahak, meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki metabolisme sehingga jahe dapat digunakan untuk obat batuk, badan lemah atau perut kembung dan infeksi tenggorokan.
14. Kayu Siwak
Adalah alat pembersih gigi, mengharumkan bau mulut dan mencegah infeksi mulut dan gigi. Rasulullah saw setiap terbangun malam hari dan segera stekah bangun tidur selalu bersiwak..
15. Kenari
Kenari hijau menguatkan jantung, kulit kenari menghentikan diare dan muntah. Ibnu Sina mengatakan bahwa kenari dapat menetralkan racun.
16. Hulbah/Hilba/Fenugreek
Rasulullah saw bersabda, "Jika umatku yahu kandungan hulbah, mereka akan membeli dan membayarnya dengan emas."
Hilba jika diminum sebagai teh dapat melancarkan menstruasi, mengobati mulas, sebagai pencahar dan bermanfaat memperkuat jantung.

28 Maret 2009

Kurma

Beberapa bulan yang lalu seorang tetangga telpun dan cerita bahwa sudah dua kali berkunjung ke rumah tetapi tidak ada orang. Lalu ia bercerita bahwa sekarang ia sedang mencoba buka usaha yaitu menjadi agen penjualan jus kurma dan menawari saya kalau memerlukan jus kurma tersebut. Saya langsung membeli satu , ya pertama karena tetangga saya ini begitu baik dengan saya dan keluarga disamping saya dan keluarga memang pernah merasakan manfaatnya jus kurma. Waktu itu suami sakit demam (tubuhnya panas tinggi), lalu saya beri minum jus kurma karena waktu itu saya khawatir suami kena DBD dan saya ingat seorang saudara saya yang berprofesi sebagai perawat yang sudah senior menganjurkan untuk minum jus kurma kalau terserang DBD, karena kurma dapat dengan cepat meningkatkan trombosit darah, maka saya ikuti saja saran saudara saya itu. Alhamdulillah suami berangsur membaik kesehatannya.
Ternyata dari beberapa buku yang saya baca, saya mendapatkan hadist-hadist yang shahih yang menganjurkan untuk mengkonsumsi kurma. Dan hadist-hadist itu artinya adalah sebagai brikut :
1. Dari Sa'ad bin Abi Waqqash ra, Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa di pagi hari makan tujuh buah kurma 'Ajwah(kurma Nabi saw), maka dia tidak akan terkena racun atau sihir." (HR Al Bukhari dan Muslim)
2. "Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa memakan tujuh buah kurma dari daerah yang terletak antara dua tanah bebatuan hitam (Madinah) pada pagi hari, mka dia tidak akan dicelakakan oleh racun sampai sore hari."(HR Muslim)
Syaih bin Baaz pun berpendapat bahwa hal itu juga diharapkan berlaku bagi orang yang memakan tujuh kurma selain kurma Madinah secara mutlak.
3. Dari abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, "Sebaik-baik makanan sahur seorang mukmin adalah kurma."(HR Abu Dawud dan Ibnu Hibban)
4. Dari Anas ra, ia berkata, "Rasulullah saw berbuka dengan beberapa butir kurma basah (ruthab) sebelum mengerjakan shalat. Jika tidak ada ruthab, beliau berbuka denan kurma. Jika tidak ada juga beliau meneguk beberapa teguk air."(Hadist hasan, HR Abu Dawud dan At Tarmidzi)
5. Aisyah ra berkata, "Dahulu, biasanya bayi yang baru dilahirkan dibawa kepada Nabi agar diberkati (didoakan untuk kebaikannya) dan ditahnik ( melekatkan kurma atau lainnya yang telah dikunyah oleh orang dewasa pada langit-langit mulut bayi). Sehingga Nabi pernah dikencingi oleh seorang bayi, namun beliau hanya meminta air untuk dibasuhkan di tempat kencingnya bayi tadi."(HR Muslim)

Dan dalam Al Qur'an juga disebutkan bahwa Allah memerintahkan Maryam pada saat akan melahirkan Nabi Isa as untuk makan kurma, seperti yang tercantum dalam surah Maryam ayat 25 -26 yang artinya :
"Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon-pohon itu akan mengguyurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu."

Dalam brosur yang diberikan tetangga kepada saya tercantum bahwa kandungan nilai nutrisi kurma dalam 100 gram adalah sebagai berikut :
Karbohidrat 75 gr, Fiber 2,4 gr, Protein 2,35 gr,Lemak 0,43 gr, Vitamin A 90 IU, Vitamin B1 93 mg, Vitamin B2 144 mg, Vitamin C 6,1 mg, Asam nikonat 2,2 mg, Asam folic 5,4 mikrogr,Mineral kalium 52 mg, Magnesium 50 mg, Tembaga 50 mg, Sulfur 14,7 mg, Besi 1,2 mg, Zink 1,2 mg, Fosfor 63 mg, Energi 323/100gr

Sedangkan khasiat kurma yang tertulis dalam brosur adalah sebagai berikut :
1. Kurma mengandung zat penguat rahi, sehingga mengkonsumsi kurma pada bulan-bulan akhir kehamilan dapat membantu proses kelahiran
2. Membantu meminimalkan pendarahan setelah melahirkan
3. Sumber energi utama untuk ibu hamil. Menstimulasi keluarnya ASI dan meningkatkan kualitas ASI
4. Mengatasi trombosit dalam darah dan mengatasi DBD
5. Mengobati anemia, lesu dan letih
6. Menambah berat badan anak
7. Meningkatkan vitalitas
8. Memperlancar saluran kencing
9. Mencegah tubuh dari bakteri dan kanker
10. Memelihara kerabunan
11. Mensatbilkan kejiwaan anak dan lansia
12. Memperlambat penuaan tubuh
13. Menyehatkan kulit
14. Membantu pertumbuhan tulang
15. Cocok untuk diet
16. Mengatasi wasir dan rheumatik

Saya dan keluargapun akhirnya suka mengkonsumsi kurma atau sari kurma

Hal-hal yang Mencegah Datangnya Sihir

1. Mentauhidkan Allah dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya saja dan tidak boleh berbuat syirik
2. Menunaikan seluruh kewajiban, meninggalkan seluruh larangan, serta bertaubat dari segala macam perbuatan dosa.
3. Memperbanyak membaca Al Qur'an yaitu dengan cara menjadikannya sebagai wirid yang dibaca setiap hari.
"Ia adalah wahyu yang diturunkan Allah yang tidak bisa dimasuki kebathilan, baik dari depan maupun dari belakang."(QS. Fushshilat: 42)
"Dari Nabi Abu Hurairah ra, Rasulullah saw, bersabda, Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan, karena sesungguhnya syaitan lari dari rumh yang dibacakan padanya surah Al Baqarah."(HR Muslim)
4. Melindungi dan membetengi diri dengan memanjatkan berbagai macam doa, ta'awudz serta dzikir-dzikir yang disyari'atkan, yang sesuai dengan sunnah Nabi saw yang shahih ( doa mau makan, doa mau tidur, doa mau masuk kamar mandi dan doa-doa lain yang dituntunkan Rasulullah saw, dzikir pagi dan petang, dzikir-dzikir setelah shalat).
5. Jika memungkinkan, hendaknya memakan tujuh buah kurma pada pagi hari. hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah saw yang artinya :
" Barang siapa di pagi hari makan tujuh buah kurma "Ajwah (kurma Nabi saw), maka dia tidak akan terkena racun atau sihir." (HR Al Bukhari dan Muslim)
"Barang siapa memakan tujuh buah kurma dari daerah yang terletak antara tanah bebatuan hitam (Madinah) pada pagi hari, maka dia tidak akan dicelakakanoleh racun sampai sore hari."(HR Muslim)
Syaikh bin Baaz ra berpendapat bahwa hal itu juga diharapkan berlaku bagi orang yang memakan tujuh buah kurma selain kurma Madinah secara mutlak.
(Di kutip dari buku Do'a dan Wirid, tulisan Yazid bin Abdul Qadir Jawas, terbitan Pustaka Imam Asy Syafi'i)

27 Maret 2009

Beberapa Adab Agar Terhindar Dari Gangguan Syaitan

Saat tiba waktu maghrib orang -orang tua kita dulu biasanya akan mengajak anaknya segera masuk rumah atau cepat-cepat pergi ke masjid. Jika mempunyai anak kecil atau masih bayi begitu akan tiba waktu maghrib akan segera dibawa masuk ke rumah. Jendela dan pintu rumahpun akan segera ditutup. Jika terpaksa harus pergi keluar rumah, dilakukan setelah maghrib. Ibu-ibu kita juga selalu rajin untuk menutupi makanan dan minuman di gelas yang ada di meja dengan tudung saji dan tutup gelas. Atau begitu acara makan selesai makanan cepat-cepat dimasukkan ke dalam almari makan. Kebiasaan seperti ini ternyata sesuai dengan anjuran Rasulullah saw yang berguna untuk menghindari gangguan syaitan, seperti dalam hadist yang artinya sebagai berikut :
"Dari Jabir bin 'Abdillah ra, Rasulullah bersabda, "Apabila kegelapan malam telah tiba - atau sudah masuk waktu petang -, maka tahanlah anak-anak kalian, sesungguhnya syaitan pada saat itu sedang bertebaran. Apabila malam telah dilewati sesaat, maka lepaskan mereka, tetapi tutuplah pintu dan sebutlah nama Allah (baca : Bismillaahirrahmaanirrahiim). Sesungguhnya syaitan tidak membuka pintu yang tertutup, ikatlah gerabahmu (tempat air dari kuli) dan sebutlh Nama Allah. Tutuplah tempat makan dan minum kalian dan sebutlah Nama Allah, sekalipun dengan melintangkan (meletakkan) sesuatu di atasnya, dan padamkanlah lampu-lampu kalian."(Hr Al Bukhari dan Muslim)
(Sumber bacaan : Doa dan Wirid Mengbati Guna-guna dan Sihir Menurut Al Qur'an dan As Sunnah, tulisan Yazid bin Abdul Qadir Jawas, terbitan Pustaka Imam Syafi'i)

Mengelola waktu dan pekerjaan.

Kamis hari ini adalah hari libur nasional bertepatan dengan hari nyepi orang hindu. Rencananya saya akan memberesi pekerjaan rumah saya yang sudah menumpuk. Perabotan dapur yang kotor, baju kotor, baju yang belum digosok, dan rumah yang agak berantakan menunggu tangan saya. Kami memang sengaja tidak mempergunakan jasa pembantu rumah tangga. Hal ini memang kemauan saya, disamping untuk menghemat pengeluaran juga untuk melatih anak-anak hidup mandiri dan prihatin. Untuk saya sendiri, seorang ibu dari anak-anak, sebagai latihan mengelola waktu dan mengelola pekerjaan, mengelola hidup. Latihan yang sudah agak terlambat. Tetapi saya pikir lebih baik terlambat dari pada tidak. Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah rencananya saya akan menyelesaikan pekerjaan saya mengoreksi jawaban ulangan tengah semester, mempersiapkan bahan ajaran untuk hari Jum'at dan mulai mempersiapkan ujian praktek.

Kenyataannya, sampai malam ini saya baru bisa menyelesaikan pekerjaan mencuci baju dan menjemurnya, baju yang belum tergosok dan rumah yang masih agak berantakan belum tersentuh sama sekali. Pagi tadi sampai sekitar jam sebelas saya membaca dan menulis setelah menyiapkan baju sekolah dan sarapan pagi untuk anak. Inilah kejelekan saya, tidak mau membuat prioritas pekerjaan, mana yang harus lebih dulu dikerjakan dan mana yang paling penting untuk dikerjakan saat ini. Saya mengerjakan pekerjaan yang saya senangi, bukan yang saya harus kerjakan saat ini, ini berarti saya memperturutkan nafsu saya.

Setelah mencuci perabotan dapur dan merapikannya dan memasak nasi, saya mencuci baju sampai tiba shalat zhuhur. Usai shalat zhuhur saya menjemur baju, ada dua ember lebih baju cucian, tetapi karena sudah saya pilah-pilah antara baju besar, baju kecil, pakaian dalam dan kaos kaki maka proses menjemurnya tidak memakan waktu yang lama. Ditambah lagi dengan dibantu Kamila, anak bungsuku sekarang yang juga lagi libur sekolah, pekerjaan menjemur terasa lebih ringan. Selesai menjemur kami berdua makan siang bersama. Karena kebetulan suamiku lagi puasa dan Safana, anak ketiga belum pulang sekolah. Selesai makan saya berbincang-bincang dengan suami dan membuka-buka internet, sementara Kamila sambil bermain menunggu kakak Safananya pulang sekolah. Saya lupa lagi terhadap pekerjaan yang harus dikerjakan terlebih dahulu.

Selesai shalat Ashar, karena merasa capai dan kantuk sekali, saya istirahat di kamar dan tiduran sebentar. Menemani anak menonton televisi. Waktu sudah mau maghrib. Saya membuatkan air teh panas untuk suami berbuka puasa. Selesai shalat maghrib dan tilawah Alqur'an, saya dan anak-anak makan. Usai makan saya menemani Safana belajar sebentar, Kamila juga ikut bergabung sampai tiba shalat Isya'. Anak-anak ikut suami ke mushalla, untuk shalat berjamaah. Saya kembali ke depan layar komputer sampai suami dan anak-anak pulang dari Mushalla. Setelah memasukkan jemuran pakaian ke ruang belakang agar tidak kehujanan dan shalat Isya', Safana minta diajari sebentar cara menyelesaikan tugas matematika, kembali saya membaca buku yang baru saya beli sambil memperbincangkan sebagian isi buku dengan suami. Kamila mendekat ke kami dan minta ditemani tidur. Dia bilang, "Setelah shalat Isya', kitakan harus tidur." Saya temani Kamila sampai tertidur, tetapi saya belum bisa tidur nyenyak, karena banyak tugas belum terselesaikan, sementara waktu sudah malam. Akhirnya saya bangun. Saya merenung. Mengapa banyak pekerjaan saya yang terbengkalai, pekerjaan saya yang utama sebagai ibu rumah tangga maupun pekerjaan saya sebagai pendidik?.

Mengelola waktu! Kedisiplinan. Itu yang belum saya lakukan dengan saksama. Saya ingat beberapa buku yang telah saya baca tentang mengelola waktu, tetapi jarang sekali saya praktekan. Saya sering sekali menunda-nunda pekerjaan, bersantai-santai, akhirnya pekerjaan jadi menumpuk. Dan suami, anak-anak saya rugikan dan sebenarnya saya sendirilah yang paling rugi.Kalau begitu saya harus berlatih sungguh-sunguh. Ya saya harus berlatih sungguh-sungguh mengelola waktu, mengelola hidup. Saya jadi ingat firman Allah dalam Alqur'an, surah Al Insyirah ayat 6, "Faidzaa faraghta fanshab,"yang artinya "Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain."

26 Maret 2009

Prof. Dr. KH Ali Mustafa Ya'kub, Ahli Hadist

Prof. Dr. KH Ali Mustafa Ya'kub adalah guru besar ilmu hadist IIQ (Institut Ilmu Alqur'an) Jakarta, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta dan pengasuh Pondok Pesantren Luhur Hadist Darussunnah Ciputat. Pertama membaca tulisan wawancara beliau di harian Republika saya jadi tertarik dengan buah pemikirannya. Hari Ahad 22 Maret 2009 kebetulan harian Republika memuat lagi tulisan wawancara dengan beliau tentang minimnya pengetahuan ilmu hadist dari umat Islam.Hal ini menyebabkan banyak hadist palsu yang dipakai umat. Berikut adalah salinan tulisan wawancara beliau dengan wartawan Damanhuri Zuhri yang dimuat harian Republika. Hal- hal yang menarik bagi saya, saya miringkan hurufnya.
Kapan hadist palsu mulai muncul ?
Dalam sejarah ilmu hadist, hadist palsu baru muncul pada dekade ke 4 dari tahun Hijriyah setelah tahun 40-an setelah terbunuhnya Sayidina Utsman bin Affan. Beliau terbunuh pada tahun 35 H dan dimakamkan pada 36 H. Jadi pada akhir tahun 35 H wafat dan dimakamkan hari berikutnya, awal tahun 36 H. Ini menimbulkan kelompok-kelompok politik. Bahkan Dr. Subulus Shaleh membuat angka yang pasti, pemalsuan hadist terjadi sekitar tahun 41 .
Yang menjadi orang pertama atau kelompok pertama yang membuat hadist palsu itu kelompok-kelompok politik. Dalam rangka mendukung pendapatnya, para politikus ini mencari ayat-ayat Alqur'an. Kalau tidak ditemukan, mereka mencari hadist nabi. Karena tidak ada hadist nabi, mereka membuat hadist palsu. Hadist palsu yang dibuat kelompok politik, misalnya, hadist yang mengkultuskan Sayidina Ali bin Abi Thalib. Saking fanatiknya kelompok ini kepada Ali bin Abi thalib, sampai kemudian muncul hadist yang mengatakan, "Aliyyun khairul basyar, faman ankara faqad kafara."(Ali adalah sebaik-baiknya manusia, barang siapa yang tidak percaya, dia telah kafir). Nah ini jelas sekali yang membuat adalah orang yang fanatik dan mengkultuskan Ali. Tapi dalam sejarah selanjutnya yang paling dominan membuat hadist palsu adalah kelompok-kelompok tasawuf, kaum sufi. Itu yang dominan membuat hadist palsu.
Mengapa kaum sufi begitu dominan membuat hadist palsu ?
Ada beberapa alasan. Pertama, dari segi tujuannya , mereka menganggap ketika umat sudah bobrok akhlaknya, perlu ada dorongan untuk beramal saleh. Untuk merangsang beramal saleh, mereka membuat hadist-hadist palsu. Kedua, dari segi metode. Metode penetapan hadist orang sufi tidak sama seperti ahli hadist secara umum. Mereka tidak terikat dengan persyaratan hadist. Misalnya sanadnya harus terdiri dari orang-orang yang kredibel. Mereka tidak menggunakan seperti itu. Mereka menggunakan dua metode. Metode pertama, apa yang disebut metode Al Kasyf. Al Kasyf adalah suatu pengetahuan yang diperoleh tanpa pembelajaran, Seperti ilham. Menurut mereka kalau dengan Al Kasyf hadist itu dianggap shahih, mereka mengataka shahih meskipun menurut ahli hadist, hadist itu tidak shahih. Maka itu jumlah hadist palsu di kalangan orang sufi banyak sekali. Kedua, mereka menganggap Nabi masih sering datang ke dunia sehingga banyak menemui orang-orang tertentu. Itu bertemu nabi dalam keadaan terjaga. Inilah yang kemudian nabi dalam pesan-pesan tertentu memberikan wirid dan segala macam. Akhirnya banyak hadist muncul setelah Nabi wafat. Ini yang menjadi masalah di kalangan sufi sehingga kaum sufi itu paling banyak membuat hadist palsu menurut kacamata ilmu hadist.
Bagaimana ciri-ciri hadist palsu?
Kalau dilihat dari segi sanadnya kalau dalam sanadnya terdapat rawi(periwayat), yang dengan terus terang dia mengaku memalsu hadist. Maka itu hadistnya menjadi palsu. Yang kedua perawinyapun dusta, tapi tidak diketahui ketika menyampaikan hadistnya apakah palsu atau tidak. Tapi jelas dia pembohong. Maka hadist kedua ini namanya hadist makruh kalau dalam bahasa Indonesia semi palsu. Itu kedudukannya sama harus dibuang. Jadi tidak boleh meriwayatkan atau menyampaikan hadist palsu kecuali dalam rangka menjelaskan tentang kepalsuan hadist tersebut.
Bagaimana kalau umat Islam mengamalkan hadist palsu yang berkaitan dengan fadhai a'mal?
Tidak boleh sama sekali. Fadhail a'mal itu dikerjakan kalau hadistnya hanya dhaif, bukan sampai kepada palsu. Tapi itupun ada syaratnya. Pertama dhaifnya tidak terlalu parah. Yang parah itu misalnya, hadist palsu, hadist makruh dan hadist munkar. Hadist munkar itu periwayatnya pelaku maksiat.
Apa perbedaan hadist dhaif dengan hadist palsu?
Memang hadist palsu itu bagian dari hadist dhaif. Tapi hadist dhaif yang paling parah. Nah yang tidak parah misalnya hadist mursal seperti itu, misalnya tabiin kok menyebut kepada nabi bukan kepada sahabat. Kelihatannya seperti hadist, "Hububudunya ra'su kulli khati'n."(mencintai dunia adalah pangkal dari kejahatan). Itu hadist dhaif tapi tidak terlampau parah. Syaratnya satu, kedhaifan hadist tidak terlalu parah. Kedua ada dalil lain baik Alqur'an maupun hadist yang mendukung substansi dari hadist dhaif itu. Ketiga, ketika mengamalkan hadist tidak menyebutkan nabi bersabda, tapi cukup disebutkan ada hadist atau ada riwayat seperti itu saja. Nah itu boleh. 
Perkembangan hadist palsu sekarang ini bagaimana?
Alhamdulillah sekarang sudah banyak yang mengetahui hadist palsu sehingga sedikit demi sedikit hadist palsu tidak diamalkan. Jadi ada perkembangan meskipun tidak cepat.
Banyak juga di kita, seperti hadist-hadist yang sebenarnya tidak hebat, itu sering dipakai ulama. Itu bagaimana?
Terlepas apa yang ulama pakai karena tidak selamnya mereka tahu hadist. Contohya hadist ulama dan umara' itu hadistnya semi palsu. Tapi banyak ulama pakai karena mungkin dia tidak tahu hadist itu palsu. Jadi sekarang sudah mulai tahu karena banyak orang yang belajar ilmu hadist.
Bagaimana untuk memahami sebuah hadist apakah palsu atau tidak?
Kalau memahami itu ada metode tersendiri. Memahami hadist itu bisa dilakukan dengan tiga cara. Ada yang pertama dengan pemahaman tekstual dan kontekstual. Kedua, dengan menggabungkan riwayat-riwayat yang lain. Dan ketiga, melalui metode kontroversialitas hadist. Misalnya, yang tekstual dan kontekstual, misalnya, tentang fatwa Nabi apakah pakaian Nabi itu kita diharuskan mengikuti seperti itu termasuk sorban, misalnya. Orang yang memahami secara tekstual apa yang dipakai Nabi ya harus kita ikuti. Tapi, yang kontekstual tidak , karena itu budaya Arab. Jadi yang diamanahkan oleh Nabi bukan bentuk pakaiannya, melainkan semangatnya, substansinya. Misalnya, menutup aurat, tidak transparan, tidak ketat dan tidak menyerupai pakaian lawan jenis. Saya rumuskan dengan 4 T, T1 tutup aurat, T2 tidak transparan, T3 tidak ketat, T4 tidak menyerupai pakaian lawan jenis. Maka kalau pakaian dia sudah memenuhi kriteria 4 T tadi ya sudah, berarti pakaian Islam, apapun bentuknya. Islam itu bukan Arab, Islam itu mendunia. Jadi siapa saja tidak harus pakai sorban, karena sorban itu budaya Arab. Yang memakai sorban itu bukan Nabi saja. Nabi mengatakan perbedaan sorban kita dengan sorban orang musyrikin adalah pakai peci. Jadi orang-orang musyrikin pakai sorban. Makanya, jangan mengklaim sorban itu adalah satu-satunya pakaian Islam. Termasuk Abu Jahal, Abu Thalib, pakai sorban. Yang penting 4 T tadi. Di Amerika ada yang mempertanyakan, kenapa orang amerika yang sudah masuk Islam berpakaian Arab? Itu mungkin tidak menarik karena seolah-olah Islam itu harus Arab. Kalau budaya orang Arab pakai sorban, kita mungkin pakai peci dan sebagainya. Nabi juga rambutnya panjang, tetapi kenapa kita nggak berambut panjang?Karena itu adalah budaya Arab pada saat itu tidak harus kita ikuti.
Bagaimana membedakan hadist shahih dan dhaif ?
Itu dipelajari dalam ilmu hadist unuk membedakannya. kalau hadist shahih itu ada syaratnya empat. Pertama, sanadnya bersambung kepada Nabi dari penulis hadist. Kedua, terdiri atas perawi yang kredibel, syaratnya muslim, akil baligh, tidak pelaku maksiat dan tidak melakukan hal-hal yang merusak citranya. Ketiga, dia memiliki kekuatan hafalan yang prima. Keempat tidak ada kecacatan dalam menjatuhkan kualitas hadist, istilahnya tidak ada illat dan sebagainya. Kalau keempat syarat tidak terpenuhi hadistnya menjadi dhaif.
Kalau hadist tentang bid'ah, bagaimana?
Sekarang apa yang dimaksud dengan bid'ah itu. Ada yang mengatakan, apa yang tidak pernah dikerjakan oleh Nabi, itu namanya bid'ah. Kalau itu disebut bid'ah maka umrah ramadhan itu bid'ah karena abi saw tidak pernah melakukan umrah ramadhan. Nah yang benar yang dimaksud dengan bid'ah adalah yang tidak ada dalilnya dalam agama. Dalil itu bisa Alqur'an, hadist, ijma, qiyas dan lain-lain. Misalnya shalat subuh 10 rakaat, itu tidak ada dalilnya. Bukan ibadah yang tidak dikerjakan oleh Rasulullah. Nabi itu tidak pernah mengeluarkan zakat fitrah dengan beras, lantas apakah itu disebut bid'ah? Walaupun tidak ada dalilnya tapi ada qiyas sebagai dalilnya.
Bagaimana agar orang tidak mengerjakan bid'ah?
Masalahnya kadang-kadang mereka itu yan suka membid'ahkan orang, sengaja ingin bikin orang bertengkar saja. Jadi, dia termasuk mungkin ada yang menyetir. Dia menganggap dirinya paling benar, hanya dia sendiri yang masuk surga yang lain nggak masuk surga. Jadi kalau dilacak itu pasti ada sponsornya.
Bagaimana semangat umat Islam Indonesia dalam mempelajari hadist?
Umat tahu Islam dari ulama. Sementara ulama di Indonesia, banyak yang cenderung kepada ilmu tasawuf. Sedikit sekali yang mendalami ilmu hadist. Makanya, umat juga sedikit sekali pengetahuan tentang hadist. Karena umatnya hanya mengikuti ulama. Tanpa ulama nggak tahu Islam. Dari mana dia tahu Islam?Dia tahu Alqur'an itu dari ulama.
Bagaimana menumbuhkan semangat umat untuk mempelajari hadist?
Sebelum berbicara masalah umat, bicara masalah ulamanya dulu. Ya ulamanya harus di upgrade dulu. Ulamanya harus membangun diri dulu sehingga memahami Alqur'an dan hadist, baru kita membicarakan masalah umat. Tapi kalau ulamanya tidak, tidak mungkin umat akan berubah. dan kecenderungan di Indonesia, kalau diperingkat, itu peringkat pertama pada tasawuf, kepada hal-hal yang sufisme sifatnya.Peringkat kedua, baru fiqih. peringkat ketiga, tafsir. Peringkat keempat, akidah atau tauhid dan selanjutnya baru hadist.
Idealnya seperti apa?
Yang ideal menurut saya, Alqur'an dan hadist dulu. Makanya di Indonesia minim sekali orang yang mempelajari tafsir, hadist, tapi kitab-kitab kuning yang membawa tasawuf yang terkadang justru syarat dengan hadist-hadist palsu.
Bagaimana cara mengubah paradigma ini?
Paling bagus kita siapkan generasi baru. Yang sudah biar saja, ulama-ulama atau kyai-kyai yang sudah tua karena sebentar lagi mereka meninggal dunia. kita nggak bisa mengubah mereka. Makanya, kita siapkan generasi yang memahami Alqur'an dan memahami hadist. Jadi nggak usah mengubah mereka karena akan sulit. Lebih baik kita menyiapkan generasi.
Karena itu perlu membuat seperti Ponpes Darussunnah?
Saya kira itu. Itu salah satu cara. Kita nggak mungkin mengubah ulama-ulama yang umurnya sudah 60-an tahun ke atas untuk mengajari seperti ini. Maka yang paling mudah adalah menyiapkan generasi muda. Makanya kita arahkan ke Alqur'an dan ilmu Alqur'an dan hadist dan ilmu hadist. Karena semuanya bersumber dari situ.
Maka itu seperti pada MTQ Alqur'an dan hadist, nggak banyak yang hafal hadist?
Tapi, itu tidak banyak menyangkut pada ilmu hadist, cuma hafalan. Tidak menyangkut kepada pemahaman hadist hanya sekadar menghafal. Mestinya harus lebih dari itu. Dari segi ilmiahnya, karena MTQH yang sudah digelar beberapa waktu yang lalu itu hanya sekadar menghafal hadist. Siapa yang hafalannya kuat, bisa menang. Padahal untuk memahami hadist tidak seperti itu, butuh ilmu khusus.
Apa saran anda untuk Depag agar memperhatikan pedidikan, terutama ilmu-ilmu hadist di Tsanawiyah dan Aliyah?
Seorang yang namanya Imam Ibnu Zureid, itu belajar hadist sampai 17 tahun. Ada cerita menarik sekali, kita tidak mungkin belajar ilmu hadist secara instan.

Shalat-shalat Sunnah

Berikut ini adalah shalat-shalat sunnah yang berdasarkan tuntunan Rasulullah saw.
1. Shalat rawatib, shalat-shalat sunnah yang mengiringi shalat lima waktu yaitu :
- 2 rakaat sebelum shalat subuh (shalat sunnah fajar), berdasarkan hadist yang artinya :
- Dari Aisyah ra, berkata, "Rasulullah saw tidaklah menjaga shalat-shalat nafilah lebih daripada menjaga dua rakaat fajar."(HR Bukhari dan Muslim)
- Dari aisyah ra, berkata, " Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia berikut segala isinya."(HR Muslim dan At Tirmidzi)
- 4 rakaat sebelum shalat zhuhur dan 4 rakaat sesudah shalat zhuhur, ini berdasar hadist yang artinya :
Ummu Habibah ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa yang mengerjakan shalat empat rakaat sebelum zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkannya atasnya atas neraka."(HR Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad dan Al Hakim)
- 2 rakaat sebelum shalat ashar, sesuai hadist yang artinya :
- Abdullah bin Zubair berkata, "Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah setiap shalat fardhu melainkan sebelumnya ada shalat dua rakaat."(HR Ibnu Hibban dan Ad Daruquthni)
- Sabda Nabi saw, "Antara adzan dan iqamah terdapat shalat."(HR Bukhari dan Muslim)
- 2 rakaat sebelum shalat maghrib dan 2 rakaat sesudahnya, berdasar hadist yang artinya :
- Hadist Abdullah bin Mughaaffal Al Muzani ra, bahwa Nabi saw bersabda, "Shalatlah sebelum maghrib, shalatlah sebelum maggrib." Kemudian pada kali yang ketiga beliau mengatakan, "Bagi siapa yang suka."(HR Bukhari dan Abu Dawud)
- Dari Mahmud bin Lubaid, ia berkata, "Rasulullah saw mendatangi Bani Abdul Asyahal, lalu beliau mengimami mereka shalat maghrib. setelah mengucap salam, beliau mengatakan, "Shalatlah dua rakaat di rumah-rumah kalian."(HR Ahmad dan Ibnu Majah)
- 2 rakaat sebelum shalat isya' dan 2 rakaat sesudahnya, berdasarkan hadist yang artinya :
- Abdullah bin Zubair berkata, "Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah setiap shalat fardhu melainkan sebelumnya ada shalat dua rakaat."(HR Ibnu Hibban dan Ad Daruquthni)
- Sabda Nabi saw, "Antara adzan dan iqamah terdapat shalat."(HR Bukhari dan Muslim)
- Dari Ibnu Umar ra,berkata, "Aku menghafal dari Nabi saw sepuluh rakaat, dua rakaat sebelum dan sesudah dzuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah Isya' dan dua rakaat sebelum subuh."(HR Bukhari dan Muslim)
2. Shalat Witir, shalat sunnah dengan jumlah rakaat ganjil. Salah satu hadist yang menjadi dasarnya adalah hadist yang artinya :
Jabir bin Abdullah ra mengatakan, "Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa diantara kalian yang khawatir tidak terbangun pada akhir malam, maka hendaklah ia berwitir pada awal malam lalu tidur. barang siapa diantara kalian yang ingin bangun pada akhir malam, hendaklah ia berwitir pada akhir malam. Karena shalat pada akhir malam dihadiri oleh malaikat dan itu lebih afdhal."(HR Muslim, At Tirmidzi dan Ibnu Majah)
3. Qiyamul Lail (shalat malam ),atau disebut juga shalat tahajud. Dasar dari shalat tahajud banyak terdapat dalam ayat-ayat Al Qur'an dan juga dalam banyak hadist.Salah satunya ayatnya yang mendasai shalat tahajud adalah surah Al Isra' , ayat 79 yang artinya :
"Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan rabb- mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."
Hadist-hadist yang berhubungan dengan shalat malam juga banyak, salah satu adalah hadist yang artinya :
- Dari Abdullah bin Salam bahwasannya Rasulullah saw bersabda, "wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali silaturahim dan shalatlah di malam hari pada saat orang-orang sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat."(HR At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
4. Qiyam Ramadhan (Shalat Tarawih). Ulama bersepakat disyariatkannya shalat tarawih berjamaah.Salah satu hadist yang menjadi dasar qiyam ramadhan adalah hadist yang artinya :
- Sabda Nabi saw, "Barang siapa yang mengerjakan qiyam ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosanya yang telah lalu."(HR Bukhari dan Muslim)
5. Shalat dhuha. Hadist yang menjadi dasarnya diantaranya adalah hadist yang artinya :
- Abu Dzar ra mengatakan, "Rasulullah saw bersabda, "setiap persendian salah seorang dari kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil sedekah, setiap akhir takbir sedekah, setiap amar ma'ruf sedekah dan setiap nahi munkar sedekah. dan dua rakaat dhuha sudah cukup untuk menggantikan semua itu."(HR Muslim, Abu Dawud dan Ahmad)
- Riwayat Zabir bin Nufair dari Abu Darda dan Abu Dzar dari Rasulullah saw bahwa Allah berfirma, "Hai bani Adam, rukuklah beberapa rakaat kepadaku pada awal hari, niscaya Aku mencukupimu pada akhir hari."(HR At Tirmidzi)
6. Shalat Istikharah (Shalat minta petunjuk). berdasarkan hadist yang artinya :
- Dari Jabir bin Abdullah ra, ia mengatakan "Rasulullah mengajarkan kepada kami istikharah dalam segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan kepada kami surah Al Qur'an, dengan sabdanya, "Apabila salah seorang diantara kalian berhasrat melakukan satu urusan, mka hendaknya ia mengerjakan shalat dua rakaat di luar shalat fardhu, kemudian ucapkanlah, "Ya Allah,....(doa yang dituntunkan Rasulullah setelah shalat istikharah)."(HR Bukhari, Abu dawud, At Tirmidzi dan An Nasa'i dan bnu Majah)
7.Shalat tahiyatul masjid , salah satu hadist yang mendasarinya adalah hadist yang artinya :
Abu Qatadah mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Jika salah seorang dari kalian memasuki masjid maka janganlah duduk sebelum mengerjakan shalat dua rakaat."(HR Bukhari dan Muslim)
8. Shalat setelah wudhu. Dasarnya adalah hadist yang artinya :
Hadist Abu Hurairah ra bahwa nabi saw berkata kepada Bilal ketika shalat shubuh, "Wahai Bilal, ceritakan padaku amalan apa yang paling engkau andalkan dalam Islam. sesungguhnya aku mendengar suara terompahmu di hadapanku dalam surga." Bilal menjawab, "Tidak ada amalan yang paling aku andalkan. Cuma, tidaklah aku bersuci, baik pada siang atau malam hari, melainkan aku shalat setelah bersuci tersebut sebanyak kesempatan yang aku miliki. (HR Bukhari dan Muslim).
9. Shalat Taubat. dasarnya adalah hadist yang artinya :
Abu Bakar ra mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah seseorang berbuat dosa, kemudian bangkit untuk bersuci, kemudianmengerjakan shalat, kemudian meminta ampunan kepda Allah, melainkan Allah akan mengampuni dosanya."(HR At Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
10. Shalat dua rakaat setelah thawaf di Ka'bah. Dasarnya adalah hadist yang artinya :
- Hadist Jubair bin Muth'im bahwa Nabi saw bersabda, "Wahai Bani Abu Abdu Manaf, janganlah kalian melarang seorangpun berthawaf di Baitul Haram dan mengerjakan shalat di waktu kapanpun yang dikehendakinya, baik siang maupun malam."(HR At Tirmidzi, An Nasa'i dan ibnu Majah)
11. Shalat gerhana. Ini berdasarkan hadist yang artinya :
dari AlMughirah bahwa Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. tidaklah keduanya mengalami gerhana karena kematian seseorang atau karena lahirnya seseorang. Jika keduanya mengalami gerhana, maka berdoalah kepada Allah dan shalatlah hingga gerhana selesai...."(HR Bukhari dan Muslim)
12. Shalat Istiqa' (Shalat minta hujan). berdasarkan hadist yang artinya :
- Dari 'Abbad bin Tamim dari pamannya, ia mengatakan, "Rasulullah saw keluar ke tempat shalat untuk meminta hujan. Beliau menghadap kiblat, lalu mengerjakan shalat dua rakaat dan beliau membalikkan selendangnya, meletakkan yang sebelah kanan menjadi sebelah kiri (HR Bukhari dan Muslim)
- Abdullah bin zaid mengatakan, "Rasulullah saw keluar ke tempat shalat untuk meminta hujan dan beliau membalikkan selendamgnya ketika menghadap kiblat lalu memulai shalat sebelum berkhutbah. Kemudian beliau menghadap kiblat dan berdoa." (HR Ahmad)

Catatan :
Untuk hukum shalat Id dalam Shahih Fiqih Sunnah disebutkan ada tiga pendapat ulama yang masing-masing mempunyai dasar. Ketiga pendapat itu adalah :
1. Shalat Id hukumnya fardhu 'ain
2. Shalat Id hukumnya fardhu kifayah
3. Shalat Id hukumnya sunnah muakad (sangat dianjurkan)
Wallahu a'lam.
(Sumber tulisan "Shahih Fiqih Sunnah" tulisan Abu Malik Kamal bin As Sayyid Salim terbitan Pustaka At Tazkia)

25 Maret 2009

Puasa - puasa Sunnah

Puasa sunnah disamping akan lebih mendekatkan diri kita kepada Allah, juga bermanfaat bagi kesehatan jiwa dan raga . Hal ini sudah disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur'an dan hadist-hadist. Kajian secara ilmiah juga dapat dibaca pada buku "Smart Healing", tulisan dr. Mohammad Ali Assegaf, terbitan Pustaka Al Kautsar. Adapun puasa-puasa sunnah yang didasarkan pada hadist-hadist yang shahih atau paling tidak hadist yang hasan dalam "Kitab Shahih Fiqih Sunnah", tulisan Abu Malik kamal bin As sayyid Salim adalah sebagai berikut :

1. Puasa hari Senin dan Kamis
Ini berdasarkan hadist yang artinya :
- Dari aisyah ra, ia berkata, "Rasulullah saw suka melaksanakan puasa Senin dan Kamis."(HR At Tirmidzi, An Nasa'i dan ahmad)
- Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang puasa Senin dan Kamis Beliau saw menjawab, Kedua hari itu adalah hari dimana catatan amal diserahkan kepada Rabb semesta alam. Aku suka bila amalku diserahkan dalam keadaan aku sedang berpuasa."(HR An Nasa'i, Ahmad dan Al Baihaqi)

2. Puasa tiga hari pada pertengahan setiap bulan, tanggal 13, 14 dan 15
Berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Dari abu Hurairah ra, ia berkata, "Kekasihku telah mewasiatkan kepadakuuntuk berpuasa tiga hari pada setiap bulannya, dua rakaat shalat dhuha dan mengerjakan shalat witir sebelum tidur."(HR Bukhari dan Muslim)
- Rasulullah saw berkata kepada Abdullah bin Amr ra, "...dan puasalah tiga hari setiap bulannya, karena satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat dan itu sama seperti brpuasa satu tahun penuh."(HR Bukhari dan Muslim)
- Sabda Rasulullah saw,"Puasa pada tiga hari pada setiap bulannya, seperti puasa satu tahun penuh. Puasa Ayyamul bidh adalah tanggal 13, 14 dan 15." (HR An Nasa'i, Abu Ya'la, Ath Thabrani dari Jarir, dikuatkan oleh hadist Abu dzar dan Qatadah bin Malhan)

3. Puasa Nabi Dawud as, sehari puasa sehari berbuka.
Berdasarkan hadist yang artinya :
- Dari abdullah bin Amr ra, ia berkata, Nabi saw bersabda, "Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Nabi dawud as dan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Nabi Dawud as. Beliau tidur setengah malam lalu bangun sepertiganya (untuk shalat malam) lantas tidur lagi sepertiganya. Beliau puasa satu hari dan berbuka satu hari."(HR Bukhari dan Muslim)

4. Puasa pada banyak hari di bulan Sya'ban.
Disunnahkan banyak berpuasa pada hari-hari di bulan Sya'ban sampai satu atau dua hari menjelang Ramadhan. Jika sudah rutin berpuasa maka boleh berpuasa sampai akhir bulan Sya'ban. Hal ini berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Dari Aisyah ra, ia berkata, "....Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa selama satu bulan penuh selain puasa pada bulan ramadhan dan aku tidak pernah melihat Beliau lebih banyak berpuasa kecuali pada bulan Sya'ban."(HR Bukhari dan Muslim)
- Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, "Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang sudah rutin berpuasa maka hendaklah ia berpuasa pada hari itu."(HR Bukhari dan Muslim)
- Dari Ummu Salamah ra, ia berkata, "Aku tidak pernah melihat nabi saw berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali pada bulan Sya'ban dan Ramadhan."(HR At Tirmidzi, An Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad)

5. Puasa enam hari di bulan Syawal.
Tidak disyaratkan dilaksanakan berturut-turut. Dilaksanakan setelah Idul fitri. Menurut yang tertulis di Kitab Shahih Fiqih Sunnah, tidak boleh mendahulukan puasa enam hari di bulan Syawal sebelum mengqadha puasa Ramadhan karena hadistnya menunjukkan bahwa keutamaan seperti berpuasa satu tahun hanya diperoleh bagi mereka yang telah menyelesaikan puasa Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Wallahu'alam. Yang mendasari hal ini adalah hadist yang artinya :
- Dari Abu Ayyub Al Anshari ra, rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa satu tahun." (HR Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa'i dan Ibnu Majah)
- Hadist Tsauban dari Nabi saw, beliau bersabda, "barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, maka satu bulan sebanding dengan sepuluh bulan, ditambah puasa enam hari setelah Idul Fitri berarti genap berpuasa satu tahun."(HR Ahmad, An Nasa'i dan Ibnu majah)

6. Puasa Hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijah) bagi orang yang tidak sedang berhaji.
Ini berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Hadist Abu Qataadah ra, Nabi saw bersabda, "Puasa hari Arafah, aku mengharap kepada Allah akan menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya."(HR Muslim)
- Ibnu Umar ra pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah. Ia menjawab, "Aku mengerjakan haji bersama Nabi saw dan beliau tidak berpuasa. Aku mengerjakan haji bersama Abu Bakar dan ia tidak berpuasa. Aku mengerjakan haji bersama Umar dan ia tidak berpuasa. Aku mengerjakan haji bersama Utsman dan ia tidak berpuasa. Aku juga tidak berpuasa. Beliau tidak memerintahkan dan melarang untuk berpuasa."(HR At Tirmidzi, An Nasa'i dan Ahmad)

7. Puasa Muharram, terutama pada tanggal 9 dan 10 Muharram (Asyura)
Ini berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Hadist Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (Hr Muslim, An Nasa'i dan Ibnu Majah)
- Dari Qataadah, Nabi saw pernah bersabda, "Puasa hari Asyura, aku mengharap kepada Allah akan menghapuskan dosa satu tahun yang lalu."(HR Muslim)
- Hadist Ibnu Abbas ra, ia berkata, "Ketika Rasulullah saw melaksanakan puasa Asyura dan memerintahkan para sahabat agar melaksanakannya, maka mereka berkata, "Wahai Rasulullah, hari tersebut adalah hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani." Rasulullah saw berkata, "Insya Allah, pada tahun depan kita akan berpuasa pada tanggal sembilan." Tetapi belum sampai tahun depannya, Rasulullah saw sudah wafat." (HR Muslim)

Haram berpuasa pada Idul Fitri, Idul Adha dan hari Tasyriq. Hal ini berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Abu Ubaid maula Ibnu Azhar ra berkata, "Aku pernah shalat Id bersama Umar bin Al Kaththab ra, lalu Umar berkata, "Dua hari ini adalah dua hari yang dilarang oleh Rasulullah saw untuk berpuasa, yaitu Idul fitri setelah kalian berpuasa danyang lainnya adalah hari di mana kalian menyantap daging dari hewan kurban kalian."(HR Bukhari dan Muslim)
- Dari abu Sa'id Al Khudri ra, rasulullah saw melarang berpuasa pada ua hari ini, yakni pada Idul fitri dan Idul Adha." (HR Bukhari dan Muslim)
- Nubaisyah Al Hudzali ra, berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Hari-hari Tasyriq adalah hari-hari untuk makan dan minum." (HR Muslim)

24 Maret 2009

Etika Minum

Setiap hari kita selalu melakukan aktifitas minum. karena merupakan aktifitas harian maka jika kita lakukan dengan baik sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw, akan menjadi kebiasaan yang baik yang akan mempengaruhi jiwa. Rasulullah saw mengajarkan cara minum sebagai berikut :
1. Membaca bismillah (dengan menyebut nama Allah) sebelum minum. Sesuai denga hadist yang artinya ;
"Sesungguhnya setan menghalalkan makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya."(HR Muslim dan Ahmad)
2. Minum dengan tangan kanan. Sesuai dengan hadist yang artinya :
" Jika salah seorang dari kalian makan, maka hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan jika ia minum maka hendaklah ia minum dengan tangan kanannya. sebab setan itu makan dan minum dengan tangan kirinya."(HR At Tirmidzi dan Abu Dawud)
3. Minum lebih utama dengan duduk, tapi diperbolehkan berdiri. Sesuai dengan hadist yang artinya ;
-"Janganlah salah seorang dari kalian minum dalam keadaan berdiri. Barang siapa yang lupa (lalu minum dengan berdiri), maka hendaklah ia memuntahkannya."(HR Muslim)
-"Dari Ibnu Abbas ra, Nabi saw meminum air zam-zam dari timba dalam keadaan berdiri."(HR Bukhari dan Muslim)
4. Meminum tiga kali (Tidak sekali teguk) dan mengambil nafas di sela-selanya di luar gelas. Sesuai hadist yang artinya :
Ketika minum, Nabi saw mengambil nafas sebanyak dua atau tiga kali dengan melepaskan mulut beliau dari tempat minumnya, seraya bersabda, "Sesungguhnya itu lebih memuaskan, lebih melegakan dan lebih enak."(HR Bukhari dan Muslim, lafalnya dari Muslim)
5. Tidak meniup dan menghembuskan nafas ke dalam bejana. Sesuai hadist yang artinya ;
Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra, ia berkata, "Nabi saw bersabda, "Apabila salah seorang kamu minum maka janganlah ia menghirup nafas pada tempat minum(HR Bukhari dan Muslim)
6. Tidak minum pada mulut poci dan sebagainya. Sesuai dengan hadist yang artinya :
Dari Abu Hurairah ra, "Rasulullah melarang minum dari mulut geriba". (HR Bukhari)
Sebab air akan tertumpah masuk sekaligus, kita bisa tersedak.
7. Memulai dari yang kanan dan seterusnya ketika memberikan minuman kepada orang dalam majelis.Sesuai hadist yang artinya:
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, dibawakan kepada Nabi saw susu yang dicampur dengan air. Di sebelah kanan beliau ada seorang Arab dusun dan di sebelah kiri beliau ada Abu Bakar ra. Lalu beliau minum, kemudian memberikan kepada orang arab badui tersebut. Beliau saw bersabda, "Dari yang sebelah kanan dan seterusnya."(HR Bukhari dan Muslim)
8. Pemberi minum yang paling terakhir minum. Hal ini berdasarkan hadist yang artinya :
Dari Qatadah ra, "Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya pemberi minum adalah orang yang paling terakhir dari mereka yang minum."(HR Muslim)
9. Memuji Allah setelah minum. Sesuai hadist yang artinya :
Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya Allah benar-benar meridhai hambanya yang minum-minuman, lalu memuji Allah atas nikmat tersebut."(HR Muslim dan At Tirmidzi)
10. Tidak boleh makan dan minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak. berdasarkan sabda Nabi saw yang artinya :
"Janganlah minum dengan bejana emas dan perak dan janganlah mengenakan pakaian sutra. Sesungguhnya itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia dan untuk kalian kelak di akhirat."(HR Bukhari dan Muslim)
"Orang yang minum dalam bejana perak, sesungguhnya dalam perutnya sedang menggelegak api neraka jahanan."(HRBukhari dan Muslim)
11. Jika tidak ada bejana yang lain, boleh memakai bejana orang non muslim yang sudah dicuci. Ini sesuai dengan hadist yang artinya :
Sabda Nabi saw kepada abu Tsa'labah al Khasyani, "Adapun apa yang engkau sebutkan bahwa engkau berada di bumi suatu kaum dari ahli kitab, maka kamu dapat makan dari bejana mereka. Namun, jika kamu menemukan selain bejana mereka, maka janganlah kamu maan denga bejana tersebut. ika kamu tidak menemukan, maka cucilah bejana itu dan mkanlah dengan menggunakannya."(HR Bukhari dan Muslim)
12. Disunahkan menutup bejana, mengikat geriba dan sejenisnya, serta membacakan nama Allah padanya sebelum tidur. Ini berdasarkan hadist Nabi saw yang artinya :
"Jika malam telah datang atau kamu berada di waku petang, maka tahanlah anak-anak kamu. esungguhnya setan bertebaran ketika itu. Apabila waktu itu berlalu dan malam sudah tiba, maka biarkanlah mereka dan tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah. Sesungguhnya setan tidak bisa membuka pint yang ditutup. ikatlah timba kamu dan sebutlah nama Allah, tutuplah bejana-bejana kamu dan sebutlah nama llah, serta padamkanlah lampu-lampu kamu ketika akan tidur. Sesungguhnya percikan api terkadang menjalar kesumbunya sehingga membakar penghuni rumahnya." (HR Bukhari dan Muslim)

(Sumber bacaan : Shahih Fiqih Sunnah, tulisan Abu Malik Kamal bin as Sayyid Salim dan Riadhus Shalihin tulisan Salim Bahreisy)

Merokok

Setiap berangkat atau pulang mengajar hampir selalu saya temui orang merokok, kalau tidak di mobil angkutan kota ya di pinggir jalan. Yang memprihatinkan adalah banyaknya anak anak yang merokok. Anak laki-laki berseragam SMP dan SMA adalah yang sering saya temui merokok, disamping anak-anak tak berseragam. Di mobil angkutan umum tanpa sungkannya mereka merokok, tanpa menyadari kalau asap rokoknya dapat mengganggu penumpang lain dan rokoknya yang masih menyala membahayakan penumpang lain. Pipi anak saya sendiri pernah menjadi kurban, terkena rokok orang yang berpapasan dengan kami di jalan. Banyak juga suami yang tega tidak memberi nafkah anak istrinya demi sebungkus rokok. Uang yang seharusnya untuk memberi makan anak istrinya digunakan untuk menuruti nafsu merokoknya.

Kebetulan hari ini saya membuka-buka buku Shahih Fiqih Sunnah, yang ditulis oleh Abu Malik Kamal bin as Sayyid Salim, dan tanpa sengaja saya temui bab tentang menghisap rokok. Dalam buku ini disebutkan bahwa pada abad kesebelas hijriyah ditemukan tembakau dan sebagian manusia lalu menggunakannya, maka ulama berbeda pendapat tentang hukumnya. Sebagian ulama mengharamkannya, sebagian mengatakan makruh dan ada yang mengatakan mubah. Ringkasan pendapat di seputar hal ini adalah bahwa merokok adalah haram. Sebab seluruh 'illat (alasan hukum) keharaman ditemukan padanya. Diantaranya :
1. Rokok menurut penelitian banyak mengandung zat yang membuat lemah dan lesu badan. Ada suatu hadist yang artinya :
"Sesungguhnya Nabi saw telah melarang terhadap setiap yang memabukkan dan melemahkan."
2. Rokok termasuk jenis khaba'ist (kotor, terutama daun tembakau sudah pasti merupakan bumbu khamar). Asap tembakau mengotori udara yang diperlukan orang untuk bernapas. Allah berfirman dalam surah Al A'raf ayat 157 yang artinya :
"Dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk".
3. Asap tembakau banyak mengandung zat-zat yang mendatangkan kemudharatan terhadap tubuh manusia sebagai racun yang mematikan, seperti nikotin dan zat-zat lainnya yang menyebabkan kerusakan secara perlahan-lahan pada paru-paru dan tenggorokan. Allah berfirman dalam surah An Nisa' ayat 29 yang artinya :
" Janganlah kamu membunuh dirimu."
Dan Nabi saw bersabda yang artinya :
"Tidak boleh memudharatkan diri dan orang lain."
Tidak ada perbedaan tentang haramnya suatu yang mendatangkan kemudharatan di antara seluruh kemudharatan lainnya, baik secara lansung maupun secara berangsur-angsur.
4. Merokok mengandung pemborosan dan menghabur-hamburkan harta. Dan ada hadist Nabi saw yang artinya :
"Sesungguhnya Nabi saw membenci orang yang menghabur-hamburkan harta."(HR Bukhari dan Muslim)

23 Maret 2009

Kue Tape Kukus dari Sisca Soewitomo

Bahan :
125 gram gula pasir
125 gram gula merah, sisisr
150 ml air
200 gram tepung terigu
1 butir telur
100 ml minyak goreng
100 gram tape, haluskan
1 sdt baking powder
1 sdt soda kue
Pelengkap :
Kelapa setegah tua, kupas, parut, kukus 10 menit

Cara Membuat :
1. Siapkan cetakan bolu kukus, alasi dengan kertas cup, sisihkan
2. siapkan dandand untuk mengukus
3. Masak gula pasir bersama gula merah dan air, setelah mendidih dan gula larut angkat dan dinginkan
4. Tepung terigu campur dengan larutan gula, aduk rata, tambahkan telur, aduk rata, masukkan minyak goreng, aduk rata, tambahkan baking powder dan soda kue, aduk rata, diamkan selama 15 menit.
5. Tuang dalam cetakan dan kukus selama 20 menit
6. Sajikan dengan kelapa parut. Cukup untuk 15 buah

Dari halaman Boga Republika Minggu, 22 maret 2009

21 Maret 2009

Sumur Bioretensi untuk Mengatasi Banjir

Sumur Bioretensi adalah sumur yang menerapkankan teknologi bioretensi. Teknologi bioretensi merupakan teknologi aplikatif yang menggabungkan unsur tanaman, green water(air yang tersimpan di pohon) dan blue water (air dari mata air, sungai dan danau) dalam suatu bentang lahan dengan semaksimal mungkin meresapkan air ke dalam tanah. Sumur bioretensi dapat digunakan untuk mengatasi banjir dengan mengendalikan air limpahan sekaligus memanen air hujan pada musim kemarau. Teknologi bioretensi diperkenalkan oleh Institut Pertanian Bogor. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun sumur bioretensi untuk mengurangi dampak banjir sekaligus memperbaiki kondisi air tanah di Kota Jakarta.

Cara pembuatan sumur bioretensi cukup sederhana, yaitu sebagai berikut :
1. Menggali tanah seluas minimal 1 meter persegi dengan kedalaman 2,7 meter.
2. Isi bagian dasar sumur dengan batu kali dan ijuk setinggi 1,7 meter untuk menahan fondasi.
3. Di tiap-tiap sisi dinding bagian atas pasang buis (cetakan beton)seluas 1 meter persegi dengan empat lubang
4. Masukkan batu kali dan ijuk kedalam lubang buis beton untuk menghindari masuknya sedimen tanah kedalam sumur
5. Tutup lubang sumur dengan cetakan beton dan di tutup lagi dengan tanah
6. Pompa air bisa dipasang dengan jarak 2 hingga 3 meter dari sumur bioretensi.

Sumur bioretensi dapat dibuat di halaman rumah, selokan, trotoar, taman, lahan parkir dan gang-gang sempit padat penduduk. Disamping untuk menambah resapan air, air dari sumur bioretensi dapat dimanfaatkan oleh warga di sekitar sumur sehingga konsumsi terhadap air PAM dapat berkurang dengan demikian pengeluaran rutin rumah tangga akan berkurang juga.

(Sumber tulisan: Republika, Sabtu 21 Maret, halaman 17)

19 Maret 2009

Wasiyat Penting dari Ulama untuk Kesehatan dan Kebiasaan Hidup

Ada empat hal yang dapat menambah kematangan akal seseorang menurut Imam Asy Syafii, yaitu :
1. Meninggalkan kata-kata tidak berguna
2. Bersiwak
3. Berkawan dengan orang-orang shalih
4. Sering duduk bersama ulama
Menurut Ibnul Qayyim ada empat hal yang membuat sakit tubuh seseorang, yaitu :
1. Banyak berbicara
2. Banyak tidur
3. Banyak makan
4. Banyak berhubungan suami istri
Ada lagi wasiyat ulama yang memberitahukan :
- Empat hal yang merusak badan yaitu :
1. Gelisah
2. Sedih
3. Sering kelaparan
4. Banyak begadang di waktu malam
- Empat hal yang membuat wajah seseorang menjadi kering dan ilang air muka dan kecemerlangannya :
1. Berdusta
2. Tiada rasa malu
3. Banyak bertanya tanpa dasar ilmu
4. Banyak berbuat mesum
- Empat hal yang menambah air muka dan membuatnya cemerlang :
1. Sifat perwira
2. Kesetiaan
3. Kedermawanan
4. Taqwa
- Empat hal yang mendatangkan rizki :
1. Mengerjakan shalat malam
2. Banyak beristighfar di waktu sahur (akhir malam)
3. Memperbanyak shadaqah
4. Selalu berdzikir di pagi dan petang
- Empat hal yangmenghalangi datangnya rizki adalah :
1. Tidur pagi setelah subuh
2. Sedikit shalat
3. Malas
4. Berkhianat
- Empat hal yang merusak pemahaman juga akal pikiran :
1. Sering makan buah-buahan yang asam
2. Tidur di atas tengkung
3. Banyak kecemasan
4. Kesedihan
(Sumber tulisan : Berobat dengan Al Qur'an dan As Sunnah, tulisan Abdul Majid Bin Abdul Aziz Az Zahim, Abdullah Bin Abdul Aziz , Al Aidan)

Menghilangkan Marah

Marah adalah termasuk salah satu gangguan setan. Menurut Al Qur'an dan Al hadist ada beberapa cara yang dianjurkan kepada seseorang agar bisa segera menghilangkan marah.
1.Membaca : "A 'uudzu billaahi minasy syaithaanir rojiim."Yang artinya aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Ini sesuai dengan firman Allah pada surah Fushshilat ayat 36, yang artinya :
"Jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha mendengar lagi maha Mengetahui."
2. Jika marah belum juga hilang maka dianjurkan untuk berwudhu. Sesuai hadist yang artinya :
Rasulullah saw bersabda, "Jika salah seorang dari kalian sedang marah, maka (hilangkanlah dengan) berwudhu." (HR Abu Dawud, 5/141)
3. Apabila marah juga belum  reda maka dianjurkan ganti posisi. Maksudnya adalah jika marah datang saat berdiri, duduklah. Jika marah datang saat kita duduk berbaringlah. Atau jika marah datang saat kita berjalan maka berhentilah dulu. Hal ini sesuai hadist yang artinya :
Nabi saw menyuruh orang yang sedang marah, jika dalam keadaan berdiri agar duduk, atau jika dalam keadaan duduk agar berbaring.(HR Abu Dawud dan Ahmad)

Allah mengasihi orang yang dapat menahan marah. Dalam Surah Al Imran ayat 134, Allah berfirman yang artinya :
"Dan mereka yang menahan marah dan memaafkan kepada sesama manusia. Dan Allah kasih pada orang yang berbuat baik."
Dalam beberapa hadistpun disebutkan bahwa Nabi saw mengajarkan kepada kita untuk menahan marah dan Rasulullah adalah orang yang sangat bisa menahan marah, seperti pada hadist yang artinya sebagai berikut :
1. Abu Hurairah ra berkata, "Rasulullah saw bersabda, "Bukan seorang yang kuat itu, yang kuat bergulat. tetapi orang yang sungguh kuat, yaitu yang dapat menahan hawa nafsu ketika marah."(HR Bukhari dan Muslim)
2. Aisyah ra berkata, "Tidak pernah Rasulullah saw mempergunakan tangannya untuk memukul isteri atau pelayan, kecuali dalam perang fisabilillah dan belum pernah Rasulullah diganggu lalu membalas, kecuali jika terlanggar suatu hukum Allah, maka ia membalas karena Allah."(HR Muslim)
3. Ibnu Mas'ud ra berkata, "Seolah-olah saya masih melihat pada Rasulullah saw ketika menyontohkan kejadian seorang Nabi yang dianiaya oleh kaumnya hingga berlumuran darah, sambil mengusap darah dari mukanya berkata, "Allahumafir liqoumi fa innahum la ya'lamun (Ya Allah ampunkan kaumku karena mereka tidak mengetahui." (HR Bukhari dan Muslim)

(Sumber bacaan : Tarjamah Riadhus Shalihin oleh Salim Bahreisy dan Berobat dengan Alqur'an dan As Sunnah, tulisan Abdul Majid bin Abdul Aziz Az Zahim dan Abdul Aziz Al Aidan)

18 Maret 2009

Berobat dengan Air Zam-zam

Orang yang menengok saudara atau kenalan yang baru pulang dari melaksanakan ibadah haji atau umroh biasanya diberi suguhan air zam-zam walaupun sedikit. Dalam buku "Berobat dengan Al Qur'an dan As Sunah" tulisan Abdul Majid bin Abdul Aziz Az zahim dan Abdullah bin Abdul Aziz Al Aidan tertulis beberapa hadist Nabi saw yang memuat tentang keistimewaan air zam-zam dibanding dengan berbagai macam air yang ada di dunia.
1. Dalam shahih Muslim termuat hadist yang artinya sebagai berikut :
Nabi Muhammad saw berkata kepada Abu Dzar yang saat itu hanya meminum air zam-zam dan tidak makan apapun, "Zam-zam adalah makanan bagi
orang yang meminumnya." (HR Muslim 2473)
2. Dalam hadist sahih yang diriwayatkan oleh Al Bazzar dan Al Baihaqi yang artinya sebagai berikut :
Rasulullah saw bersabda, "Zam-zam adalah penawar segala penyakit."
3. Dari hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah yang artinya :
Rasulullah saw bersabda, "Air zam-zam fungsinya tergantung dari orang yang meminumnya."
4. Dari hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam At Tarikhul Kabir, 3/189 yang artinya :
Ada sebuah riwayat dari Aisyah, bahwa ia pernah mmbawa air zam-zam dalam beberapa botol, kemudian ia berkata "Rasulullah saw selalu membawanya dalam kantong kulit dan geriba, kemudian beliau mengusapkannya kepada orang-orang yang sakit dan meminumkannya kepada mereka."

Menurut empat hadist diatas dapat disimpulkan bahwa air zam-zam dapat berfungsi sebagai :
- makanan
- minuman / penghilang dahaga
- penawar segala penyakit
Untuk sakit demam (panas dingin) ada lagi hadist yang dapat kita jadikan sebagai rujukan untuk berobat yang artinya :
Rasulullah saw bersabda, "Demam termasuk hawa panas neraka, maka dinginkanlah dengan air."(HR Bukhari, 10/172)

Jika pernah membaca buku "The True Power of Water" tulisan Dr. Masaru Emoto, kita akan lebih paham lagi mengapa air zam-zam begitu istimewa. Sumber mata air zam-zam terletak begitu dekat dengan Ka'bah yang setiap hari tiada henti-hentinya orang-orang berthawaf mengelilinginya sembari memanjatkan doa, melantunkan dzikir dan mengerjakan shalat. Dan setiap tahun pada saat pelaksanaan ibadah haji berjuta-juta orang berthawaf. Menurut penelitian Masaru Emoto pembacaan doa yang dilakukan dekat air akan dapat mengubah susunan kristal-kristal air menjadi lebih teratur dan juga akan terjadi proses purifikasi air

Surah dan Ayat dari Al Qur'an yang Bisa Mengusir Setan

Dari buku "Berobat dengan Alqur'an dan As Sunnah" yang ditulis oleh Abdul Majid Bin Abdul AziznAz Zahim dan Abdullah bin Abdul Aziz Al Aidanyang diterjemahkan olehWafi Marzuqi Ammar, Lc. dan Nurul Mukhlisin, Lc., M.Ag., dapat kita baca bahwa sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw ada beberapa surah dan ayat dalam Al Qur'an yang dapat dipakai sebagai doa pengusir setan.
A. Surah-surah untuk doa pengusir setan
1. Surah Al Fatihah
Berdasarkan hadist yang artinya :
Dari Kharijah bin Ash Shalt dari pamannya ia brkata, saya dulu datang menemui Rasulullah saw untuk masuk Islam. Setelah itu saya kembali ke kampung halaman saya . Di tengah perjalanan, saya bertemu sekelompok kaum, yang diantara mereka terdapat orang gila sedang dibelenggu dengan besi. Kerabat orang gila itu berkata kepada saya, "Kami telah diberitahu bahwa temanmu (Maksudnya adalah Rasulullah saw) ini telah banyak membawa kebaikan. Apakah anda memiliki sesuatu darinya untuk mengobati saudara kami yang gila ini?"Maka sapun merukyahnya dengan fatihatul kitab (Maksudnya adalah surah Al fatihah) dan sembuhlah ia dari penyakit gilanya. Kemudian mereka menghadiahi aku seekor
kambing. Saya langsung menemui Rasulullah saw dan menceritakan kisah yang baru saja terjadi. Beliau bertanya , "Apakah hanya ini (membaca Al Fatihah)?". Dalam riwayat yang lain disebutkan , "Apakah tidak membaca kecuali (surah) ini (Al Fatihah)?". Saya menjawab "Tidak (ada yang lain)". Kalau begitu terimalah kambing itu. Sungguh! Saya telah mendapati orang yang memakan upah dari rukyah yang batil, tapi kamu memakan upah ini dai ruqyah yang benar."(HR Abu Dawud, no 3420 dan An Nasa'i no. 1032, Saikh Al Albani berkata , hadist ini shahih)
2. Surah Al Baqarah
Berdasarkan hadist yang artinya :
Rasulullah saw bersabda, "Janganlah membuat rumah kalian seperti kuburan (maksudnya membuat rumah sunyi dari shalat dan bacaan Al Qur'an), karena setan selalu terbirit-birit dari rumah yang di dalamnya dibaca surah Al Baqarah."(HR Muslim 6/68 dan At Tirmidzi 5/153)
3. Surah Al Ikhlash dan Al Mu'awidzatain (Al Falaq dan An Naas)
Berdasarkan hadist yang artinya :
Dari Uqbah bin Amir ra ia berkata, "Ketika saya membawa kekang kendaraan Rasulllah saw disuatu meda perang, beliau berkata kepada saya, "Wahai Uqbah, bacalah!" Saya hanya mendengarkan saja (tanpa berkata apapun). Lalu beliau berkata lagi untuk yang ketiga kalinya. Maka sayapun balik bertanya, "Wahai rasulullah! Apa yang harus saya baca?" Beliau menjawab, Katakanlah, Qul huwallahhu ahad." Beliau membaca surah ini sampai habis, kemudian membaca, "Qul A'uudzu birabbil falaq." Saya membacanya bersama beliau melanjutkannya dengan membaca, "Qul A'uudzu birabinnaas." saya juga membacanya bersama beliau sampai selesai. Lalu beliau bersabda, "Wahai Uqbah! Tidak ada seorangpun yang memohon perlindungan kepada Allah yang menyamai ketiga surah tersebut." (HR An Nasa'i, 8/250. Syaikh Al Albani berkata hadist ini
shahih).
4. Surah Al Qur'an secara keseluruhan adalah penawar dan obat

B. Ayat-ayat Al Qur'an sebagai doa pengusir jin dan setan
1. Ayat 36, surah Fushshilat yang artinya :
" Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. "
2. Ayat Kursi, ayat 255 surah Al Baqarah
Berdasarkan yang diriwayatkan oleh Bukhori yang artinya sebagai berikut :
Ada seorang laki-laki yang mencuri harta zakat pada bulan Ramadhan. Abu Hurairah ra yang saat itu sedang menjaga harta langsung menangkap lelaki itu. lelaki itu berkata, "Lepaskan saya! Jika anda melepaskan saya, niscaya saya ajarkan beberapa kata yang sangat berguna bagi anda." Abu Hurairah bertanya, "kata-kata apakah itu?" Lelaki itu menjawab, "Setiap hendak tidur, bacalah ayat kursi. Jika anda melakukannya niscaya anda senantiasa didampingi seorang malaikat yang menjaga dan tak ada satu setanpun yang bisa mendekati anda hingga pagi hari."Lalu Abu Hurairah melepaskannya. Keesokan harinya ia mndatangi rasulullah saw dan menceritakan peristiwa yang baru saja ia alami. Rasulullah saw bersabda, "Ketahuilah wahai Abu Hurairah! Orang itu telah berkata jujur padamu, padahal ia adalah ahli dusta. Tahukah kamu siapa lelaki yang berbicara padamu selama tiga malam ini? Abu Hurairah menjawab, "Tidak wahai Rasulullah!" Rasulullah saw menjawab. Lelaki itu adalah setan."
3. Dua ayat terakhir surah Al Baqarah, ayat 285 -ayat 286
Berdasarkan hadist yang artinya :
"Siapa saja membaca dua ayat terakhir dari surah Al baqarah niscaya Allah melindunginya dari segala gangguan".(HR Bukhari 6/323)
4. Setiap ayat dalam Al Qur'an adalah penawar dan obat

08 Maret 2009

Nanas masak goreng

Membuat cemilan praktis. Ibu yang tidak begitu pandai memasak atau bapak-bapakpun dapat memraktekkannya dengan mudah

Bahan :
1. 1 buah nanas yang sudah sangat masak
2. 2 butir telur
3. 1 sendok makan mentega
4. 1/2 gelas air putih
5. tepung terigu secukupnya
6. minyak goreng

Cara memasak :
1. Nanas yang sudah dikupas bersih daging buahnya dipotong kecil-kecil seperti dadu
2. Telur dikocok, dicampur mentega kemudian terigu dan diberi air diaduk-aduk sampai tercampur merata
3. Potongan nanas dimasukkan, diaduk lagi sampai tercampur merata
4. Panaskan minyak goreng
5. Ambil adukan sesendok makan-sesendok makan untuk digoreng

Nanas goreng siap disajikan. Enak dimakan sambil minum teh panas.

Shalat Sunnah Dhuha

Waktu shalat sunnah dhuha dimulai setelah matahari mulai meninggi ( pagi hari) dan berakhir hingga menjelang tergelincir matahari selagi belum masuk waktu larangan ( matahari tepat di atas kepala). Yang paling afdhal diakhirkan hingga panas mulai menyengat, berdasar hadist yang artinya :
Dari riwayat Zaid bin Arqam bahwa Nabi saw bersabda, "Shalat awwabin dikerjakan ketika anak-anak unta mulai kepanasan." (HR Muslim dan Ahmad)
Maksudnya adalah pasir mulai panas sehingga panasnya dirasakan oleh kaki anak-anak unta.

Jumlah rakaat minimal shalat dhuha adalah dua rakaat berdasarkan hadist yang artinya :
1. Abu Dzar ra mengatakan, Rasulullah saw bersabda, "Setiap persendian salah seorang dari kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma'ruf sedekah dan setiap nahi munkar sedekah. dan dua rakaat dhuha sudah cukup untuk menggantikannya."(HR Muslim, Abu Dawud dan Ahmad)
2. Dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda, " dalam tubuh manusia terdapat 360 prsendian dan dia wajib mengeluarkan sedekah untuk tiap persendiannya." Mereka bertanya, "Siapakah yang sanggup wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ludah dalam masjid yang dipendamnya, atau sesuatu yang disingkirkannya dari jalan. Jika ia tak mampu, maka dua rakaat dhuha sudah mencukupinya."(HR Abu dawud dan Ahmad)
Jumlah rakaat Shalat dhuha tidak ada batasan maksimalnya berdasar hadist yang artinya :
Muadzah mengatakan, "Aku bertanya kepada Aisyah, "Apakah Nabi saw pernah mengerjakan shalat dhuha?"Aisyah menjawab, "Ya, empat rakaat dan beliau menambahkannya menurut kehendak Allah (tanpa batas)".(HR Muslim)

Dua hadist diatas menunjukkan besarnya keutamaan shalat dhuha, maka mahzab jumhur menganjurkan untuk mengerjakan shalat dhuha secara rutin. Keutaman shalat dhuha juga diberitahukan dalam hadist- hadist yang artinya sebagai berikut :
1. Zaid bin Arqam mengatakan, "Nabi saw keluar untuk menemui penduduk Quba pada saat mereka melaksanakan shalat dhuha, maka beliau saw bersabda, "Ini adalah shalat awwabin, ketika anak-anak unta mulai kepanasan."(HR Muslim dan Ahmad)
2. Riwayat Zabir bin Nufair dari Abu Darda dan Abu Dzar dari Rasulullah saw bahwa Allah berfirman, "hai bani Adam, rukuklah beberapa rakaat kepadaku pada awal hari, niscaya Aku mencukupimu pada akhir hari."(HR at Tirmidzi)

(Sumber tulisan : Shahih Fiqih Sunnah : ta'liq Syaih Muhammad Nashirudin Al Albani, Syaih Abdul Aziz bin Baz, Syaih Muhammad bin Shalih Al Utsaimin/Abu Malik Kamal bin As Sayyid Salim, pentejemah Abu Ihsan Al Atsari)

Shalat Sunnah Rawatib

Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunah yang mengiringi shalat fardhu lima waktu. Shalat sunnah rawatib ada yang dikerjakan sebelum shalat fardhu yang disebut dengan shalat sunnah qabliyah. Ada yang dikerjakan sesudah shalat fardhu yang disebut dengan shalat sunnah ba'diyah.

Shalat sunnah rawatib ini ada yang muakkad dan ada yang ghairu muakkad. Shalat sunnah rawatib yang muakkad adalah shalat sunnah rawatib yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah saw, sehingga seorang muslim sangat dianjurkan untuk mengerjakannya. Sedangkan shalat sunnah rawatib ghairu muakkad (tidak muakkad) adalah shalat sunnah rawatib yang seorang muslim dianjurkan mengerjakannya tanpa ada penekanan.

Shalat sunnah rawatib muakkad menurut ulama Hanafiah berjumlah 12 rakaat yaitu 4 rakaat sebelum shalat dzuhur dan 2 rakaat sesudah shalat dzuhur, 2 rakaat sesudah shalat maghrib, 2 rakaat setelah shalat isya' dan 2 rakaat sebelum shalat subuh. Ini berdasarkan hadist yang artinya sebagai berikut :
1. Aisyah ra, ia berkata, "Rasululullah saw tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum dzuhur" (HR Bukhari)
2. Ummu Habibah ra, ia mengatakan, "Aku mendengar rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang mengerjakan shalat ( sunnah) dua belas rakaat sehari semalam, maka akan dibuatkan untuknya sebuah rumah di surga." Ummu Habibah berkata,"Aku tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengarnya dari Rasulullah.(HR Muslim, at Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
3. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, ia berkata, "Aku menghafal dari Nabi saw sepuluh rakaat ; dua rakaat sebelum dzuhur dan sesudahnya, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya' dan dua rakaar sebelum subuh."(HR al Bukhari dan Muslim)

Adapun shalat sunnah rawatib ghairu muakkad dapat dikerjakan berdasarkan hadist-hadist yang artinya sebagai berikut :
1. Ummu Habibah ra, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa yang mengerjakan shalat empat rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkannya atasnya neraka."(HR Abu Dawud, at Tirmidzi, an Nasa"i, Ibnu Majah, Ahmad dan al Hakim)
2. Abdullah bin Mughaffal al Muzani ra berkata bahwa Nabi saw bersabda, "Shalatlah sebelum maghrib, shalatlah sebelum maghrib." Kemudian pada kali yang ketiga beliau mengatakan, "Bagi siapa yang suka." (HR al Bukhari dan Abu Dawud)
3. Anas bun Malik, ia berkata, "Apabila muadzin selesai mengumandangkan adzan, para sahabat Rasulullah saw berdiri menuju tiang-tiang untuk mengerjakan shalat, hingga Rasulullah saw keluar menemui mereka, sementara mereka sedang mengerjakannya. Mereka mengerjakan dua rakaat sebelum maghrib dan tidak ada sesuatupun yang memisahkan antara adzan dan iqamah."(HR al Bukhari dan Muslim)
4. Abdullah bin az Zubair, ia berkata, "Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah setiap shalat fardhu melainkan sebelumnya ada shalat dua rakaat."(HR Ibnu Hibban dan A Daruquthni)
5. Sabda Nabi saw, "Antara adzan dan iqamah terdapat shalat, beliau mengulanginya tiga kali, bagi siapa yang suka."(HR al Bukhari dan Muslim)
Jadi shalat sunnah rawatib ghairu muakkad adalah empat rakaat sesudah shalat dzuhur, dua rakaat sebelum shalat ashar, dua rakaat sebelum shalat maghrib dan dua rakaat sebelum shalat isya'.

Makna rahasia yang sangat cocok yang terdapat dalam shalat rawatib yaitu :
1. Untuk shalat rawatib qabliyah adalah karena jiwa setelah disibukkan dengan berbagai urusan urusan dunia sangat jauh dari kondisi khusyu' dan konsentrasi yang mrupakan jiwa ibadah. Maka jika mengerjakan shalat sunnah dahulu, jiwa akan tenang dan akan memudahkan mencapai kondisi khusyu' dan konsentrasi pada waktu shalat fardhu.
2. Untuk shalat rawatib ba'diyah, adalah untuk menutupi kekurangan pada waktu mendirikan shalat fardhu.

(Sumber tulisan : Shahih Fiqih Sunnah : ta'liq Syaih Muhammad Nashirudin Al Albani, Syaih Abdul Aziz bin Baz, Syaih Muhammad bin Shalih Al Utsaimin/Abu Malik Kamal bin As Sayyid Salim, pentejemah Abu Ihsan Al Atsari)

05 Maret 2009

Membahas Program Linear

Materi tentang program linear telah selesai saya sampaikan. Beberapa kali latihan penyelesaian masalah dengan program linear telah dilakukan. Saya merasa sudah cukup pembahasan tentang program linear. Siswa siap melaksanakan test minggu ini.

Ternyata perkiraan saya meleset. Hanya beberapa siswa yang sudah menguasai keseluruhan materi. Pembahasan mengenai program linear dibagi menjadi tiga yaitu :
- Membuat model matematika dari suatu masalah
- Menggambar grafik untuk menentukan daerah himpunan penyelesaian
- Menentukan nilai optimum dari suatu fungsi objektif dengan cara uji titik pojok dan dengan cara menggunakan garis selidik
Untuk membuat model matematika sebagian besar siswa tidak mengalami kesulitan. Sebagian siswa kesulitan dalam menggambar grafik. Dan sebagian besar siswa masih merasa kesulitan dalam menentukan nilai optimum dari suatu fungsi objektif. Sebagian besar siswa merasa kesulitan menentukan nilai optimum dengan menggunakan garis selidik. Siswa lebih senang menggunakan cara uji titik pojok.

Rasa capai menghinggapi saya untuk menjelaskan kembali. Tetapi melihat semangat beberapa siswa yang ingin sekali memahami materi program linear, saya kembali memberi penjelasan dan pengarahan untuk penyelesaian masalah yang berkaitan dengan program linear. Terlebih lagi ada dua orang siswa yang dimasukkan sebagai pembuat onar di kelas begitu semangatnya bertanya dan mengerjakan soal. Bahagia rasanya saya hari ini, melihat keduanya. Sayapun merasa bersalah karena penjelasan saya tentang materi program linear ini belum bisa difahami mereka dengan baik. Teringat hadist Nabi saw yang memberitahukan bahwa menjelaskan kata, kalimat pada pendengar dan mengulanginya supaya dapat dimengerti adalah sunnat. Tertulis arti dua buah hadist dalam buku Riadhus Shalihin yang artinya sebagai berikut :
1. Anas ra berkata, "Adalah Nabi saw jika berkata diulanginya tiga kali supaya dimengerti daripadanya. juga jika beliau datang pada suatu kaum, memberi salam tiga kali (HR Bukhari)
2. 'Aisyah ra berkata, "Biasa perkataan (bicara) Rasulullah saw cukup jelas, dapat dimengerti oleh tiap pendengarnya (HR Abu Dawud)

Math of The Day


Widgets and Templates

Bermain Sudoku.... Siapa Takut..?

Belanja...? Klik saja...