Sumur Bioretensi adalah sumur yang menerapkankan teknologi bioretensi. Teknologi bioretensi merupakan teknologi aplikatif yang menggabungkan unsur tanaman, green water(air yang tersimpan di pohon) dan blue water (air dari mata air, sungai dan danau) dalam suatu bentang lahan dengan semaksimal mungkin meresapkan air ke dalam tanah. Sumur bioretensi dapat digunakan untuk mengatasi banjir dengan mengendalikan air limpahan sekaligus memanen air hujan pada musim kemarau. Teknologi bioretensi diperkenalkan oleh Institut Pertanian Bogor. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun sumur bioretensi untuk mengurangi dampak banjir sekaligus memperbaiki kondisi air tanah di Kota Jakarta.
Cara pembuatan sumur bioretensi cukup sederhana, yaitu sebagai berikut :
1. Menggali tanah seluas minimal 1 meter persegi dengan kedalaman 2,7 meter.
2. Isi bagian dasar sumur dengan batu kali dan ijuk setinggi 1,7 meter untuk menahan fondasi.
3. Di tiap-tiap sisi dinding bagian atas pasang buis (cetakan beton)seluas 1 meter persegi dengan empat lubang
4. Masukkan batu kali dan ijuk kedalam lubang buis beton untuk menghindari masuknya sedimen tanah kedalam sumur
5. Tutup lubang sumur dengan cetakan beton dan di tutup lagi dengan tanah
6. Pompa air bisa dipasang dengan jarak 2 hingga 3 meter dari sumur bioretensi.
Sumur bioretensi dapat dibuat di halaman rumah, selokan, trotoar, taman, lahan parkir dan gang-gang sempit padat penduduk. Disamping untuk menambah resapan air, air dari sumur bioretensi dapat dimanfaatkan oleh warga di sekitar sumur sehingga konsumsi terhadap air PAM dapat berkurang dengan demikian pengeluaran rutin rumah tangga akan berkurang juga.
(Sumber tulisan: Republika, Sabtu 21 Maret, halaman 17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar