MER-C

24 Maret 2009

Etika Minum

Setiap hari kita selalu melakukan aktifitas minum. karena merupakan aktifitas harian maka jika kita lakukan dengan baik sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw, akan menjadi kebiasaan yang baik yang akan mempengaruhi jiwa. Rasulullah saw mengajarkan cara minum sebagai berikut :
1. Membaca bismillah (dengan menyebut nama Allah) sebelum minum. Sesuai denga hadist yang artinya ;
"Sesungguhnya setan menghalalkan makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya."(HR Muslim dan Ahmad)
2. Minum dengan tangan kanan. Sesuai dengan hadist yang artinya :
" Jika salah seorang dari kalian makan, maka hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan jika ia minum maka hendaklah ia minum dengan tangan kanannya. sebab setan itu makan dan minum dengan tangan kirinya."(HR At Tirmidzi dan Abu Dawud)
3. Minum lebih utama dengan duduk, tapi diperbolehkan berdiri. Sesuai dengan hadist yang artinya ;
-"Janganlah salah seorang dari kalian minum dalam keadaan berdiri. Barang siapa yang lupa (lalu minum dengan berdiri), maka hendaklah ia memuntahkannya."(HR Muslim)
-"Dari Ibnu Abbas ra, Nabi saw meminum air zam-zam dari timba dalam keadaan berdiri."(HR Bukhari dan Muslim)
4. Meminum tiga kali (Tidak sekali teguk) dan mengambil nafas di sela-selanya di luar gelas. Sesuai hadist yang artinya :
Ketika minum, Nabi saw mengambil nafas sebanyak dua atau tiga kali dengan melepaskan mulut beliau dari tempat minumnya, seraya bersabda, "Sesungguhnya itu lebih memuaskan, lebih melegakan dan lebih enak."(HR Bukhari dan Muslim, lafalnya dari Muslim)
5. Tidak meniup dan menghembuskan nafas ke dalam bejana. Sesuai hadist yang artinya ;
Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra, ia berkata, "Nabi saw bersabda, "Apabila salah seorang kamu minum maka janganlah ia menghirup nafas pada tempat minum(HR Bukhari dan Muslim)
6. Tidak minum pada mulut poci dan sebagainya. Sesuai dengan hadist yang artinya :
Dari Abu Hurairah ra, "Rasulullah melarang minum dari mulut geriba". (HR Bukhari)
Sebab air akan tertumpah masuk sekaligus, kita bisa tersedak.
7. Memulai dari yang kanan dan seterusnya ketika memberikan minuman kepada orang dalam majelis.Sesuai hadist yang artinya:
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, dibawakan kepada Nabi saw susu yang dicampur dengan air. Di sebelah kanan beliau ada seorang Arab dusun dan di sebelah kiri beliau ada Abu Bakar ra. Lalu beliau minum, kemudian memberikan kepada orang arab badui tersebut. Beliau saw bersabda, "Dari yang sebelah kanan dan seterusnya."(HR Bukhari dan Muslim)
8. Pemberi minum yang paling terakhir minum. Hal ini berdasarkan hadist yang artinya :
Dari Qatadah ra, "Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya pemberi minum adalah orang yang paling terakhir dari mereka yang minum."(HR Muslim)
9. Memuji Allah setelah minum. Sesuai hadist yang artinya :
Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya Allah benar-benar meridhai hambanya yang minum-minuman, lalu memuji Allah atas nikmat tersebut."(HR Muslim dan At Tirmidzi)
10. Tidak boleh makan dan minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak. berdasarkan sabda Nabi saw yang artinya :
"Janganlah minum dengan bejana emas dan perak dan janganlah mengenakan pakaian sutra. Sesungguhnya itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia dan untuk kalian kelak di akhirat."(HR Bukhari dan Muslim)
"Orang yang minum dalam bejana perak, sesungguhnya dalam perutnya sedang menggelegak api neraka jahanan."(HRBukhari dan Muslim)
11. Jika tidak ada bejana yang lain, boleh memakai bejana orang non muslim yang sudah dicuci. Ini sesuai dengan hadist yang artinya :
Sabda Nabi saw kepada abu Tsa'labah al Khasyani, "Adapun apa yang engkau sebutkan bahwa engkau berada di bumi suatu kaum dari ahli kitab, maka kamu dapat makan dari bejana mereka. Namun, jika kamu menemukan selain bejana mereka, maka janganlah kamu maan denga bejana tersebut. ika kamu tidak menemukan, maka cucilah bejana itu dan mkanlah dengan menggunakannya."(HR Bukhari dan Muslim)
12. Disunahkan menutup bejana, mengikat geriba dan sejenisnya, serta membacakan nama Allah padanya sebelum tidur. Ini berdasarkan hadist Nabi saw yang artinya :
"Jika malam telah datang atau kamu berada di waku petang, maka tahanlah anak-anak kamu. esungguhnya setan bertebaran ketika itu. Apabila waktu itu berlalu dan malam sudah tiba, maka biarkanlah mereka dan tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah. Sesungguhnya setan tidak bisa membuka pint yang ditutup. ikatlah timba kamu dan sebutlah nama Allah, tutuplah bejana-bejana kamu dan sebutlah nama llah, serta padamkanlah lampu-lampu kamu ketika akan tidur. Sesungguhnya percikan api terkadang menjalar kesumbunya sehingga membakar penghuni rumahnya." (HR Bukhari dan Muslim)

(Sumber bacaan : Shahih Fiqih Sunnah, tulisan Abu Malik Kamal bin as Sayyid Salim dan Riadhus Shalihin tulisan Salim Bahreisy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Math of The Day


Widgets and Templates

Bermain Sudoku.... Siapa Takut..?

Belanja...? Klik saja...