MER-C

17 April 2009

Guru Perlu Bersikap Lembut dan Ramah

Hari Senin 20 April 2009, seluruh siswa MA/SMA/SMK, seluruh Indonesia, insya Allah akan mengikuti Ujian nasional (UN). Saya kebetulan mendapat tugas mengawas di SMA lain, bersama beberapa teman. Hari Rabu kemarin, kami para guru yang akan menjadi pengawas ujian di undang rapat di sekolah. salah satu pesan pimpinan sekolah pada para guru yang akan menjadi pengawas adalah harus bersikap ramah dan murah senyum kepada para siswa agar mereka tidak tegang. 

Sampai rumah saya merenung dan mencoba berpikir. Apakah kalau ada siswa peserta ujian yang ketahuan curang atau tidak jujur, aku juga harus tetap bersikap ramah dan tersenyum. Saya jadi teringat, kepada murid saya sendiri yang waktu itu ketahuan meminta jawaban kepada temannya dan menyontek pada waktu test, kertas jawabannya langsung saya beri tanda silang. Dan wajah tidak senang langsung saya perlihatkan. Saya merenung dan mencoba memikirkan kembali sikap keras saya terhadap murid saya yang ketahuan tidak jujur pada waktu test. Akhirnya saya menyadari bahwa sikap saya pada waktu itu kasar dengan langsung memberi tanda silang pada lembar jawaban siswa, walaupun saya sebelumnya sudah mengingatkan murid supaya jujur. Ya, sikap saya disertai dengan emosi dan keluhan, "Mengapa sulit mengajak siswa berbuat jujur (pada waktu test), tidak nyontek atau tidak kerjasama. Apakah karena gurunya (saya, maksudnya) kurang jujur."

Malam ini saya membuka-buka buku "Quantum Teaching, 38 Langkah Belajar Mengajar EQ Cara Nabi Saw,"tulisan Fuad bin Abdul Aziz Al Syalhub. Terbacalah olehku bahwa seorang guru itu harus lemah lembut serta lapang dada dalam menanggapi kekurangan muridnya. Bertutur kata yang halus, serta wajah yang ramah. Sabar dan dapat mengekang hawa nafsu. Allah berfirman dalam Al Qur'an surah Al Imran ayat 159 yang artinya ;
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu."

Mungkin harusnya pada waktu itu saya minta izin dulu pada mereka, untuk menyilang lembar jawabannya, atau mereka yang dipersilahkan untuk menyilang sendiri lembar jawabannya karena sudah berlaku tidak jujur. Walaupun setelah kejadian itu, menurut pengamatan saya tingkat kejujuran murid (terutama pada waktu test) meningkat, tetapi tegas tidak harus kasar, tegas bisa disampaikan dengan kelembutan. Semoga aku selalu ingat akan hal ini dan bisa mengamalkannya.

16 April 2009

Romantisme ala Rasulullah Saw

Pada liburan semester ganjil yang lalu anakku Nida memberiku sebuah majalah yang dia peroleh secara gratis pada waktu mengikuti training motivasi di sekolahnya. Majalahnya bernama "Al Mujtama", edisi 01/23 Mei- 5 Juni 2008. Ada beberapa artikel majalah itu yang menarik bagiku. Salah satunya adalah tulisan dari Hepi Andi Bastoni yang disarikan dari beberapa sumber. Tulisan itu berjudul "Romantisme ala Rasulullah saw". Dan isinya sebagai berikut :
Selain memberikan keteladanan dalam beribadah, Muhammad saw mencontohkan kehidupan keluarga yang diwanai dengan nuansa yang begitu romantis, diantaranya :
1. Membantu istri naik kendaraan atau memasuki rumah.
Nabi saw pernah membantu istrinya Shafiyah binti Huyay untuk naik ke atas untanya dengan mempersilahkan Shafiyah meletakkan kakinya di atas lutut Nabi saw. (HR Bukhari No. 2235)
2. Makan sepiring berdua.
Nabi saw pernah minum di gelas yang digunakan Aisyah. Beliau juga pernah makan daging yang pernah digigit Aisyah.(HR Muslim No. 300)
3. Romantis meski istri datang bulan.
Ketika Aisyah sedang haid, Nabi saw pernah membangunkannya seraya bersabda, "Mendekatlah kepadaku, hangatkanlah diriku, hangatkanlah diriku!"Lalu Aisyah menjawab,"Saya sedang haid", Nabi saw berkata,"Walaupun engkau sedang haid, singkapkanlah kedua pahamu."Lalu Aisyah menyingkapkan kedua pahanya dan Nabi saw meletakkan pipi dan kepalanya diatas paha Aisyah hingga merasa hangat dan tertidur.(HR Bukhari no 7945)
4. Menemani istri yang sakit.
Diriwayatkan oleh Aisyah ra, nabi saw adalah orang yang penyayanglagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengdu atau sakit. (HR Bukhari No 4750, HR Muslim No 2770)
5. Mencium istri sebelum pergi atau saat pulang dari bepergian.
Aisyah berkata,"Rasulullah saw menciumku, kemudian beliau pergi (ke masjid untuk) shalat tanpa memperbarui wudhunya."(HR Ibnu Majah)
6. Bercanda membangun keakraban.
Aisyah dan Saudah pernah saling melumuri muka dengan makanan. Nabi saw tertawa melihat mereka. (HR Nasai dengan isnad hasan)
7. Mandi bersama.
Aisyah pernah mandi satu bejana bersama Nabi saw (HR Nasai I/202)
8. Makan di luar rumah bersama istri sambil refreshing.
Nabi saw pernah diudang makan oleh tetangganya seorang berkebangsaan Persia. beliau tiak mau datang kecuali mengajak istrinya Aisyah (HR Muslim No. 2037)
9. Berpelukan saat tidur
Aisyah berkata, "Seringkali Nabi saw mandi janabah, kemudian mencari kehangatan diri denganku dan aku mendekap beliau sedangkan aku belum mandi janabah."(HR Tirmidzi 132)
10. Mencium istri
Nabi saw sering mencium Aisyah dan iti tidak membatalkan puasa (HR Nasai dalam Sunan Kubra II/204)
11. Ungkapan cinta, panggilan sayang
Nabi saw memanggil Aisyah dengan Humairah (yang kemerah-merahan pipinya, penyunting)

14 April 2009

Belajar Logika Matematika

Sudah empat kali pertemuan saya membimbing murid-murid di kelasku yang satu ini untuk belajar logika matematika. Karena di SD maupun di SMP mereka belum pernah dapat pelajaran tentang logika matematika, beberapa dari murid-murid saya berkomentar, "Matematika kok seperti bahasa Indonesia ya, ada kalimat berarti dan kalimat tidak berarti, ada pernyataan dan bukan pernyataan, ada kalimat majemuk segala". Karena termasuk ilmu yang baru mereka pelajari, banyak yang begitu semangat mempelajarinya.

Beberapa murid saya masih juga belum bisa konsentrasi ke pelajaran. Ada yang masih jalan-jalan, ada yang mengajak temannya bercanda terus. Ada yang diam saja dan benar-benar diam saja duduk manis ditempat duduknya . Dan satu lagi ada yang suka jalan-jalan di kelas dan kadang bicaranya agak keras kalau tidak mau dibilang teriak, tetapi selalu mengerjakan tugas dengan selesai dan cukup baik. Saya berusaha untuk memaklumi mereka, karena dari informasi teman-teman sesama pendidik atau dari informasi yang saya dapatkan dari mereka sendiri, beberapa muridku adalah anak-anak yang kurang beruntung. Saya kadang berharap bahwa di tempat lain di Indonesia tidak ada anak-anak istimewa seperti ini. Teman sesama pendidik pernah bilang, kita harus bersukur mereka masih mau datang ke sekolah. Dan saya harus bersukur mereka semua masih cukup sopan kepada guru-gurunya. Satu lagi yang membuat saya memaklumi mereka, saya berpikir bahwa sebenarnya mereka ingin belajar, ingin konsentrasi kepada pelajaran tapi mereka belum bisa. Ada sesuatu yang menghalangi mereka. Orang tua, guru, masyarakat dan kita semua perlu membantu mereka, generasi muda penerus kita-kita.

Pertemuan kemarin kami belajar tentang cara penarikan kesimpulan dengan tiga dasar, yaitu modus Ponens, modus Tollens dan silogisme. Setelah saya memberikan pengantar dan penjelasan anak-anak saya suruh membuat contoh-contoh penarikan kesimpulan sendiri. Tidak disangka dengan contoh-contoh yang mereka buat, mereka dapat mengungkapkan apa yang ada dipikiran mereka, tentang kami guru-gurunya, tentang temannya, tentang sekolah, tentang negara, tentang keadaan masyarakat dan tentang diri mereka sendiri. Saya bahagia sekali.

Saya mengingat-ingat dua pertemuan sebelumnya. Terutama pada waktu membuat contoh kalimat majemuk konjungsi, disjungsi , implikasi dan biimplikasi ada beberapa yang membuat kalimat yang isinya dapat mengingatkan temannya yang lalai atau yang dapat memotivasi dirinya. Dan pada waktu bersama-sama menentukan kebenaran dari suatu pernyataan, kebetulan pernyataan-pernyataan yang kita buat yang berhubungan dengan mereka, anak-anak begitu semangatnya. Saya jadi berpikir kalau belajar logika matematika dapat sekaligus dipakai untuk belajar sosial , geografi, sejarah dan yang penting yaitu perbaikan akhlak murid-murid (mungkin juga gurunya) dan pemberian motivasi. Dan saya senang karena ada anak yang bilang bahwa logika matematika itu mudah.

12 April 2009

Rumah Yang Selalu Didatangi Malaikat

Sudah beberapa hari saya dan suami tidak berkomunikasi dengan kakakku yang nomor enam di Magelang. Tiba-tiba saja saya ingin sekali melihat e-mail di komputer suamiku (Kata suamiku, "Tidak ada yang rahasia tentang aku buat istriku"). Aku lihat ada beberapa e-mail dari kakak nomor enamku yang masuk. Kakakku ini sering sekali mengirimi kami e-mail atau sms untuk mengingatkan kami agar selalu berada di jalan yang benar. Dan ada satu e-mail dari teman kakak yang ditembuskan kakak ke kami yang menarik hati. Isi e-mail itu berhubungan dengan keadaan rumah kami hari ini yang agak berantakan, karena belum sempat kami rapikan. Dan aku merasa e-mail itu tepat sekali untuk mengingatkan kami. Isi e-mail itu adalah tentang ciri-ciri rumah yang malaikat suka masuk ke dalamnya. Malaikat yang selalu berdoa untuk penghuni rumah. Adapun dari e-mail teman kakakku tertulis ciri-ciri rumah yang selalu didatangi malaikat adalah sebagai berikut :
1. Rumah yang selalu diliputi dzikir kepada Allah dari para penghuninya dan didalamnya ada rukuk dan sujud.
2. rumah yang senantiasa bersih
3. Rumah yang penghuninya adalah orang-orang yang jujur dan menepati janji
4. Rumah yang dihuni oleh orang-orang yang senantiasa menyambung silaturahim
5. Rumah yang dihuni oleh orang yang makanannya halal
6. Rumah yang dihuni oleh orang yang senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya
7. Rumah yang selalu ada tilawah Al Qur'an
8. Rumah yang dihuni oleh para penuntut ilmu
9. Rumah yang penghuninya ada istri yang sholehah
10. Rumah yang bersih dari barang-barang haram
11. Rumah yang dihuni oleh orang yang rendah hati, sabar, tawakal, qana'ah, dermawan yang senantiasa bersih lahir batin
12. Rumah yang penghuninya makan tidak terlalu kenyang.

01 April 2009

Ayo Minum Madu

Allah Yang Maha Penyembuh berfirman dalam Al Qur'an, surah An Nahl ayat 69, yang artinya :
"Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia."
Dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah saw, bersabda yang artinya
"Obat itu ditemukan dalam tiga hal. Yakni meminum madu, pisau bekam dan besi yang dipanaskan. tetapi aku melarang umatku dari besi yang dipanaskan."

Konsultan penyakit tropik dari Mesir. Dr. Ahmad Syauqi Ibrahim dari hasil risetnya menyimpulkan bahwa madu mengandung bahan-bahan yang dapat membunuh bakteri. Kekuatan anti mikroba dari madu ini lebih kuat dari antibiotik yang dikenal saat ini. Madu juga bisa menyembuhkan diare kronis yang tidak mampu diatasi oleh obat-obatan yang ada saat ini. Hasil riset ini disampaikan dalam konferensi dokterahli penyakit tropik sedunia di Kuwait, tahun 1981.

Dr. dr. Muhammad Kamal Abdul aziz dari fakultas kedokteran Universitas Al azhar, Kairo, menegaskan bahwa kandungan gizi yang terdapat dalam madu membantu menjaga keseimbangan keasaman pencernaan, meningkatkan vitalitas dan energi, cocok bagi orang yang baru pulih dari sakit dan bagi orang yang menderita gangguan pencernaan.

Dr. Old Fild, pakar pengobatan madu dari AS, menggunakan madu untuk pengobatan penyakit pencernaan dan insomnia pada orang lanjut usia. Dan Dr. Adji Suranto dari Asosiasi Pengembangan Tanaman Obat Indonesia, menggunakan madu yang dicampur dengan berbagai obat herba, menurut pengalaman mampu mengatasi berbagai macam penyakit.

Dari berbagai penelitian di negara-negara maju dan juga di Indonesia menunjukkan bahwa madu dapat dijadikan sebagai obat perangsang granulasi, sehingga dapat menyembuhkan luka, bahkan madu dapat menyerap cairan dan mengeringkan luka yang berair. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa madu juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain : alergi, penyakit pencernaan, penyakit hati, paru-paru dan kulit. Pengalaman saya waktu kecil dulu diminumi madu oleh ibu waktu sakit campak, sayapun memberi minum madu jika anak sakit panas. (Sumber tulisan, Smart Healing, tulisan dr. Mohammad Ali Toha Assegaf ; Berobat dengan Al Qur'an dan As Sunnah, tulisan Abdul Majid bin Abdul Aziz Az Zahim dan Abdullah bin Abdul Aziz Al Aidan)

Math of The Day


Widgets and Templates

Bermain Sudoku.... Siapa Takut..?

Belanja...? Klik saja...