MER-C

19 Maret 2009

Menghilangkan Marah

Marah adalah termasuk salah satu gangguan setan. Menurut Al Qur'an dan Al hadist ada beberapa cara yang dianjurkan kepada seseorang agar bisa segera menghilangkan marah.
1.Membaca : "A 'uudzu billaahi minasy syaithaanir rojiim."Yang artinya aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Ini sesuai dengan firman Allah pada surah Fushshilat ayat 36, yang artinya :
"Jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha mendengar lagi maha Mengetahui."
2. Jika marah belum juga hilang maka dianjurkan untuk berwudhu. Sesuai hadist yang artinya :
Rasulullah saw bersabda, "Jika salah seorang dari kalian sedang marah, maka (hilangkanlah dengan) berwudhu." (HR Abu Dawud, 5/141)
3. Apabila marah juga belum  reda maka dianjurkan ganti posisi. Maksudnya adalah jika marah datang saat berdiri, duduklah. Jika marah datang saat kita duduk berbaringlah. Atau jika marah datang saat kita berjalan maka berhentilah dulu. Hal ini sesuai hadist yang artinya :
Nabi saw menyuruh orang yang sedang marah, jika dalam keadaan berdiri agar duduk, atau jika dalam keadaan duduk agar berbaring.(HR Abu Dawud dan Ahmad)

Allah mengasihi orang yang dapat menahan marah. Dalam Surah Al Imran ayat 134, Allah berfirman yang artinya :
"Dan mereka yang menahan marah dan memaafkan kepada sesama manusia. Dan Allah kasih pada orang yang berbuat baik."
Dalam beberapa hadistpun disebutkan bahwa Nabi saw mengajarkan kepada kita untuk menahan marah dan Rasulullah adalah orang yang sangat bisa menahan marah, seperti pada hadist yang artinya sebagai berikut :
1. Abu Hurairah ra berkata, "Rasulullah saw bersabda, "Bukan seorang yang kuat itu, yang kuat bergulat. tetapi orang yang sungguh kuat, yaitu yang dapat menahan hawa nafsu ketika marah."(HR Bukhari dan Muslim)
2. Aisyah ra berkata, "Tidak pernah Rasulullah saw mempergunakan tangannya untuk memukul isteri atau pelayan, kecuali dalam perang fisabilillah dan belum pernah Rasulullah diganggu lalu membalas, kecuali jika terlanggar suatu hukum Allah, maka ia membalas karena Allah."(HR Muslim)
3. Ibnu Mas'ud ra berkata, "Seolah-olah saya masih melihat pada Rasulullah saw ketika menyontohkan kejadian seorang Nabi yang dianiaya oleh kaumnya hingga berlumuran darah, sambil mengusap darah dari mukanya berkata, "Allahumafir liqoumi fa innahum la ya'lamun (Ya Allah ampunkan kaumku karena mereka tidak mengetahui." (HR Bukhari dan Muslim)

(Sumber bacaan : Tarjamah Riadhus Shalihin oleh Salim Bahreisy dan Berobat dengan Alqur'an dan As Sunnah, tulisan Abdul Majid bin Abdul Aziz Az Zahim dan Abdul Aziz Al Aidan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Math of The Day


Widgets and Templates

Bermain Sudoku.... Siapa Takut..?

Belanja...? Klik saja...