Waktu shalat sunnah dhuha dimulai setelah matahari mulai meninggi ( pagi hari) dan berakhir hingga menjelang tergelincir matahari selagi belum masuk waktu larangan ( matahari tepat di atas kepala). Yang paling afdhal diakhirkan hingga panas mulai menyengat, berdasar hadist yang artinya :
Dari riwayat Zaid bin Arqam bahwa Nabi saw bersabda, "Shalat awwabin dikerjakan ketika anak-anak unta mulai kepanasan." (HR Muslim dan Ahmad)
Maksudnya adalah pasir mulai panas sehingga panasnya dirasakan oleh kaki anak-anak unta.
Jumlah rakaat minimal shalat dhuha adalah dua rakaat berdasarkan hadist yang artinya :
1. Abu Dzar ra mengatakan, Rasulullah saw bersabda, "Setiap persendian salah seorang dari kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma'ruf sedekah dan setiap nahi munkar sedekah. dan dua rakaat dhuha sudah cukup untuk menggantikannya."(HR Muslim, Abu Dawud dan Ahmad)
2. Dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda, " dalam tubuh manusia terdapat 360 prsendian dan dia wajib mengeluarkan sedekah untuk tiap persendiannya." Mereka bertanya, "Siapakah yang sanggup wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ludah dalam masjid yang dipendamnya, atau sesuatu yang disingkirkannya dari jalan. Jika ia tak mampu, maka dua rakaat dhuha sudah mencukupinya."(HR Abu dawud dan Ahmad)
Jumlah rakaat Shalat dhuha tidak ada batasan maksimalnya berdasar hadist yang artinya :
Muadzah mengatakan, "Aku bertanya kepada Aisyah, "Apakah Nabi saw pernah mengerjakan shalat dhuha?"Aisyah menjawab, "Ya, empat rakaat dan beliau menambahkannya menurut kehendak Allah (tanpa batas)".(HR Muslim)
Dua hadist diatas menunjukkan besarnya keutamaan shalat dhuha, maka mahzab jumhur menganjurkan untuk mengerjakan shalat dhuha secara rutin. Keutaman shalat dhuha juga diberitahukan dalam hadist- hadist yang artinya sebagai berikut :
1. Zaid bin Arqam mengatakan, "Nabi saw keluar untuk menemui penduduk Quba pada saat mereka melaksanakan shalat dhuha, maka beliau saw bersabda, "Ini adalah shalat awwabin, ketika anak-anak unta mulai kepanasan."(HR Muslim dan Ahmad)
2. Riwayat Zabir bin Nufair dari Abu Darda dan Abu Dzar dari Rasulullah saw bahwa Allah berfirman, "hai bani Adam, rukuklah beberapa rakaat kepadaku pada awal hari, niscaya Aku mencukupimu pada akhir hari."(HR at Tirmidzi)
(Sumber tulisan : Shahih Fiqih Sunnah : ta'liq Syaih Muhammad Nashirudin Al Albani, Syaih Abdul Aziz bin Baz, Syaih Muhammad bin Shalih Al Utsaimin/Abu Malik Kamal bin As Sayyid Salim, pentejemah Abu Ihsan Al Atsari)
Dari riwayat Zaid bin Arqam bahwa Nabi saw bersabda, "Shalat awwabin dikerjakan ketika anak-anak unta mulai kepanasan." (HR Muslim dan Ahmad)
Maksudnya adalah pasir mulai panas sehingga panasnya dirasakan oleh kaki anak-anak unta.
Jumlah rakaat minimal shalat dhuha adalah dua rakaat berdasarkan hadist yang artinya :
1. Abu Dzar ra mengatakan, Rasulullah saw bersabda, "Setiap persendian salah seorang dari kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil sedekah, setiap takbir sedekah, setiap amar ma'ruf sedekah dan setiap nahi munkar sedekah. dan dua rakaat dhuha sudah cukup untuk menggantikannya."(HR Muslim, Abu Dawud dan Ahmad)
2. Dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda, " dalam tubuh manusia terdapat 360 prsendian dan dia wajib mengeluarkan sedekah untuk tiap persendiannya." Mereka bertanya, "Siapakah yang sanggup wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ludah dalam masjid yang dipendamnya, atau sesuatu yang disingkirkannya dari jalan. Jika ia tak mampu, maka dua rakaat dhuha sudah mencukupinya."(HR Abu dawud dan Ahmad)
Jumlah rakaat Shalat dhuha tidak ada batasan maksimalnya berdasar hadist yang artinya :
Muadzah mengatakan, "Aku bertanya kepada Aisyah, "Apakah Nabi saw pernah mengerjakan shalat dhuha?"Aisyah menjawab, "Ya, empat rakaat dan beliau menambahkannya menurut kehendak Allah (tanpa batas)".(HR Muslim)
Dua hadist diatas menunjukkan besarnya keutamaan shalat dhuha, maka mahzab jumhur menganjurkan untuk mengerjakan shalat dhuha secara rutin. Keutaman shalat dhuha juga diberitahukan dalam hadist- hadist yang artinya sebagai berikut :
1. Zaid bin Arqam mengatakan, "Nabi saw keluar untuk menemui penduduk Quba pada saat mereka melaksanakan shalat dhuha, maka beliau saw bersabda, "Ini adalah shalat awwabin, ketika anak-anak unta mulai kepanasan."(HR Muslim dan Ahmad)
2. Riwayat Zabir bin Nufair dari Abu Darda dan Abu Dzar dari Rasulullah saw bahwa Allah berfirman, "hai bani Adam, rukuklah beberapa rakaat kepadaku pada awal hari, niscaya Aku mencukupimu pada akhir hari."(HR at Tirmidzi)
(Sumber tulisan : Shahih Fiqih Sunnah : ta'liq Syaih Muhammad Nashirudin Al Albani, Syaih Abdul Aziz bin Baz, Syaih Muhammad bin Shalih Al Utsaimin/Abu Malik Kamal bin As Sayyid Salim, pentejemah Abu Ihsan Al Atsari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar