Puasa sunnah disamping akan lebih mendekatkan diri kita kepada Allah, juga bermanfaat bagi kesehatan jiwa dan raga . Hal ini sudah disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur'an dan hadist-hadist. Kajian secara ilmiah juga dapat dibaca pada buku "Smart Healing", tulisan dr. Mohammad Ali Assegaf, terbitan Pustaka Al Kautsar. Adapun puasa-puasa sunnah yang didasarkan pada hadist-hadist yang shahih atau paling tidak hadist yang hasan dalam "Kitab Shahih Fiqih Sunnah", tulisan Abu Malik kamal bin As sayyid Salim adalah sebagai berikut :
1. Puasa hari Senin dan Kamis
Ini berdasarkan hadist yang artinya :
- Dari aisyah ra, ia berkata, "Rasulullah saw suka melaksanakan puasa Senin dan Kamis."(HR At Tirmidzi, An Nasa'i dan ahmad)
- Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang puasa Senin dan Kamis Beliau saw menjawab, Kedua hari itu adalah hari dimana catatan amal diserahkan kepada Rabb semesta alam. Aku suka bila amalku diserahkan dalam keadaan aku sedang berpuasa."(HR An Nasa'i, Ahmad dan Al Baihaqi)
2. Puasa tiga hari pada pertengahan setiap bulan, tanggal 13, 14 dan 15
Berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Dari abu Hurairah ra, ia berkata, "Kekasihku telah mewasiatkan kepadakuuntuk berpuasa tiga hari pada setiap bulannya, dua rakaat shalat dhuha dan mengerjakan shalat witir sebelum tidur."(HR Bukhari dan Muslim)
- Rasulullah saw berkata kepada Abdullah bin Amr ra, "...dan puasalah tiga hari setiap bulannya, karena satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat dan itu sama seperti brpuasa satu tahun penuh."(HR Bukhari dan Muslim)
- Sabda Rasulullah saw,"Puasa pada tiga hari pada setiap bulannya, seperti puasa satu tahun penuh. Puasa Ayyamul bidh adalah tanggal 13, 14 dan 15." (HR An Nasa'i, Abu Ya'la, Ath Thabrani dari Jarir, dikuatkan oleh hadist Abu dzar dan Qatadah bin Malhan)
3. Puasa Nabi Dawud as, sehari puasa sehari berbuka.
Berdasarkan hadist yang artinya :
- Dari abdullah bin Amr ra, ia berkata, Nabi saw bersabda, "Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Nabi dawud as dan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Nabi Dawud as. Beliau tidur setengah malam lalu bangun sepertiganya (untuk shalat malam) lantas tidur lagi sepertiganya. Beliau puasa satu hari dan berbuka satu hari."(HR Bukhari dan Muslim)
4. Puasa pada banyak hari di bulan Sya'ban.
Disunnahkan banyak berpuasa pada hari-hari di bulan Sya'ban sampai satu atau dua hari menjelang Ramadhan. Jika sudah rutin berpuasa maka boleh berpuasa sampai akhir bulan Sya'ban. Hal ini berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Dari Aisyah ra, ia berkata, "....Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa selama satu bulan penuh selain puasa pada bulan ramadhan dan aku tidak pernah melihat Beliau lebih banyak berpuasa kecuali pada bulan Sya'ban."(HR Bukhari dan Muslim)
- Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, "Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang sudah rutin berpuasa maka hendaklah ia berpuasa pada hari itu."(HR Bukhari dan Muslim)
- Dari Ummu Salamah ra, ia berkata, "Aku tidak pernah melihat nabi saw berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali pada bulan Sya'ban dan Ramadhan."(HR At Tirmidzi, An Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad)
5. Puasa enam hari di bulan Syawal.
Tidak disyaratkan dilaksanakan berturut-turut. Dilaksanakan setelah Idul fitri. Menurut yang tertulis di Kitab Shahih Fiqih Sunnah, tidak boleh mendahulukan puasa enam hari di bulan Syawal sebelum mengqadha puasa Ramadhan karena hadistnya menunjukkan bahwa keutamaan seperti berpuasa satu tahun hanya diperoleh bagi mereka yang telah menyelesaikan puasa Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Wallahu'alam. Yang mendasari hal ini adalah hadist yang artinya :
- Dari Abu Ayyub Al Anshari ra, rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa satu tahun." (HR Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa'i dan Ibnu Majah)
- Hadist Tsauban dari Nabi saw, beliau bersabda, "barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, maka satu bulan sebanding dengan sepuluh bulan, ditambah puasa enam hari setelah Idul Fitri berarti genap berpuasa satu tahun."(HR Ahmad, An Nasa'i dan Ibnu majah)
6. Puasa Hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijah) bagi orang yang tidak sedang berhaji.
Ini berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Hadist Abu Qataadah ra, Nabi saw bersabda, "Puasa hari Arafah, aku mengharap kepada Allah akan menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya."(HR Muslim)
- Ibnu Umar ra pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah. Ia menjawab, "Aku mengerjakan haji bersama Nabi saw dan beliau tidak berpuasa. Aku mengerjakan haji bersama Abu Bakar dan ia tidak berpuasa. Aku mengerjakan haji bersama Umar dan ia tidak berpuasa. Aku mengerjakan haji bersama Utsman dan ia tidak berpuasa. Aku juga tidak berpuasa. Beliau tidak memerintahkan dan melarang untuk berpuasa."(HR At Tirmidzi, An Nasa'i dan Ahmad)
7. Puasa Muharram, terutama pada tanggal 9 dan 10 Muharram (Asyura)
Ini berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Hadist Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (Hr Muslim, An Nasa'i dan Ibnu Majah)
- Dari Qataadah, Nabi saw pernah bersabda, "Puasa hari Asyura, aku mengharap kepada Allah akan menghapuskan dosa satu tahun yang lalu."(HR Muslim)
- Hadist Ibnu Abbas ra, ia berkata, "Ketika Rasulullah saw melaksanakan puasa Asyura dan memerintahkan para sahabat agar melaksanakannya, maka mereka berkata, "Wahai Rasulullah, hari tersebut adalah hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani." Rasulullah saw berkata, "Insya Allah, pada tahun depan kita akan berpuasa pada tanggal sembilan." Tetapi belum sampai tahun depannya, Rasulullah saw sudah wafat." (HR Muslim)
Haram berpuasa pada Idul Fitri, Idul Adha dan hari Tasyriq. Hal ini berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Abu Ubaid maula Ibnu Azhar ra berkata, "Aku pernah shalat Id bersama Umar bin Al Kaththab ra, lalu Umar berkata, "Dua hari ini adalah dua hari yang dilarang oleh Rasulullah saw untuk berpuasa, yaitu Idul fitri setelah kalian berpuasa danyang lainnya adalah hari di mana kalian menyantap daging dari hewan kurban kalian."(HR Bukhari dan Muslim)
- Dari abu Sa'id Al Khudri ra, rasulullah saw melarang berpuasa pada ua hari ini, yakni pada Idul fitri dan Idul Adha." (HR Bukhari dan Muslim)
- Nubaisyah Al Hudzali ra, berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Hari-hari Tasyriq adalah hari-hari untuk makan dan minum." (HR Muslim)
1. Puasa hari Senin dan Kamis
Ini berdasarkan hadist yang artinya :
- Dari aisyah ra, ia berkata, "Rasulullah saw suka melaksanakan puasa Senin dan Kamis."(HR At Tirmidzi, An Nasa'i dan ahmad)
- Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang puasa Senin dan Kamis Beliau saw menjawab, Kedua hari itu adalah hari dimana catatan amal diserahkan kepada Rabb semesta alam. Aku suka bila amalku diserahkan dalam keadaan aku sedang berpuasa."(HR An Nasa'i, Ahmad dan Al Baihaqi)
2. Puasa tiga hari pada pertengahan setiap bulan, tanggal 13, 14 dan 15
Berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Dari abu Hurairah ra, ia berkata, "Kekasihku telah mewasiatkan kepadakuuntuk berpuasa tiga hari pada setiap bulannya, dua rakaat shalat dhuha dan mengerjakan shalat witir sebelum tidur."(HR Bukhari dan Muslim)
- Rasulullah saw berkata kepada Abdullah bin Amr ra, "...dan puasalah tiga hari setiap bulannya, karena satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat dan itu sama seperti brpuasa satu tahun penuh."(HR Bukhari dan Muslim)
- Sabda Rasulullah saw,"Puasa pada tiga hari pada setiap bulannya, seperti puasa satu tahun penuh. Puasa Ayyamul bidh adalah tanggal 13, 14 dan 15." (HR An Nasa'i, Abu Ya'la, Ath Thabrani dari Jarir, dikuatkan oleh hadist Abu dzar dan Qatadah bin Malhan)
3. Puasa Nabi Dawud as, sehari puasa sehari berbuka.
Berdasarkan hadist yang artinya :
- Dari abdullah bin Amr ra, ia berkata, Nabi saw bersabda, "Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Nabi dawud as dan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Nabi Dawud as. Beliau tidur setengah malam lalu bangun sepertiganya (untuk shalat malam) lantas tidur lagi sepertiganya. Beliau puasa satu hari dan berbuka satu hari."(HR Bukhari dan Muslim)
4. Puasa pada banyak hari di bulan Sya'ban.
Disunnahkan banyak berpuasa pada hari-hari di bulan Sya'ban sampai satu atau dua hari menjelang Ramadhan. Jika sudah rutin berpuasa maka boleh berpuasa sampai akhir bulan Sya'ban. Hal ini berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Dari Aisyah ra, ia berkata, "....Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa selama satu bulan penuh selain puasa pada bulan ramadhan dan aku tidak pernah melihat Beliau lebih banyak berpuasa kecuali pada bulan Sya'ban."(HR Bukhari dan Muslim)
- Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, "Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang sudah rutin berpuasa maka hendaklah ia berpuasa pada hari itu."(HR Bukhari dan Muslim)
- Dari Ummu Salamah ra, ia berkata, "Aku tidak pernah melihat nabi saw berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali pada bulan Sya'ban dan Ramadhan."(HR At Tirmidzi, An Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad)
5. Puasa enam hari di bulan Syawal.
Tidak disyaratkan dilaksanakan berturut-turut. Dilaksanakan setelah Idul fitri. Menurut yang tertulis di Kitab Shahih Fiqih Sunnah, tidak boleh mendahulukan puasa enam hari di bulan Syawal sebelum mengqadha puasa Ramadhan karena hadistnya menunjukkan bahwa keutamaan seperti berpuasa satu tahun hanya diperoleh bagi mereka yang telah menyelesaikan puasa Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Wallahu'alam. Yang mendasari hal ini adalah hadist yang artinya :
- Dari Abu Ayyub Al Anshari ra, rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa satu tahun." (HR Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa'i dan Ibnu Majah)
- Hadist Tsauban dari Nabi saw, beliau bersabda, "barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, maka satu bulan sebanding dengan sepuluh bulan, ditambah puasa enam hari setelah Idul Fitri berarti genap berpuasa satu tahun."(HR Ahmad, An Nasa'i dan Ibnu majah)
6. Puasa Hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijah) bagi orang yang tidak sedang berhaji.
Ini berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Hadist Abu Qataadah ra, Nabi saw bersabda, "Puasa hari Arafah, aku mengharap kepada Allah akan menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya."(HR Muslim)
- Ibnu Umar ra pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah. Ia menjawab, "Aku mengerjakan haji bersama Nabi saw dan beliau tidak berpuasa. Aku mengerjakan haji bersama Abu Bakar dan ia tidak berpuasa. Aku mengerjakan haji bersama Umar dan ia tidak berpuasa. Aku mengerjakan haji bersama Utsman dan ia tidak berpuasa. Aku juga tidak berpuasa. Beliau tidak memerintahkan dan melarang untuk berpuasa."(HR At Tirmidzi, An Nasa'i dan Ahmad)
7. Puasa Muharram, terutama pada tanggal 9 dan 10 Muharram (Asyura)
Ini berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Hadist Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (Hr Muslim, An Nasa'i dan Ibnu Majah)
- Dari Qataadah, Nabi saw pernah bersabda, "Puasa hari Asyura, aku mengharap kepada Allah akan menghapuskan dosa satu tahun yang lalu."(HR Muslim)
- Hadist Ibnu Abbas ra, ia berkata, "Ketika Rasulullah saw melaksanakan puasa Asyura dan memerintahkan para sahabat agar melaksanakannya, maka mereka berkata, "Wahai Rasulullah, hari tersebut adalah hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani." Rasulullah saw berkata, "Insya Allah, pada tahun depan kita akan berpuasa pada tanggal sembilan." Tetapi belum sampai tahun depannya, Rasulullah saw sudah wafat." (HR Muslim)
Haram berpuasa pada Idul Fitri, Idul Adha dan hari Tasyriq. Hal ini berdasarkan pada hadist yang artinya :
- Abu Ubaid maula Ibnu Azhar ra berkata, "Aku pernah shalat Id bersama Umar bin Al Kaththab ra, lalu Umar berkata, "Dua hari ini adalah dua hari yang dilarang oleh Rasulullah saw untuk berpuasa, yaitu Idul fitri setelah kalian berpuasa danyang lainnya adalah hari di mana kalian menyantap daging dari hewan kurban kalian."(HR Bukhari dan Muslim)
- Dari abu Sa'id Al Khudri ra, rasulullah saw melarang berpuasa pada ua hari ini, yakni pada Idul fitri dan Idul Adha." (HR Bukhari dan Muslim)
- Nubaisyah Al Hudzali ra, berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Hari-hari Tasyriq adalah hari-hari untuk makan dan minum." (HR Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar