MER-C

28 Januari 2009

Semua orang harus jadi guru?

Tahun ini anakku yang pertama duduk di kelas III SMA(kelas XII istilah sekarang) jadi sekarang lagi sibuk-sibuknya menyiapkan diri untuk menghadapi UN dan memilih jurusan untuk kuliah. Aku mengusulkan untuk ambil kependidikan, aku bilang nanti kamu bisa pkl atau honor di sekolah tempat mama ngajar dan apalagi kalau kamu nanti jadi guru PNS kamu akan aman dan sejahtera, ngajarnya/datang ke sekolahnya hanya 3 hari seminggu digaji sebulan penuh ditambah sambil ngajar di sekolah-sekolah swasta, seperti teman-teman mama, tambah gede deh nanti penghasilanmu. Jadi kalau kamu tahu sekarang itu yang namanya guru PNS itu pada sejahtera, apalagi pak SBY sudah berjanji mulai tahun 2009 ini gaji guru PNS minimal artinya yang baru mulai ngajar saja Rp 2.000.000,00. Jadi kalau kamu bisa jadi guru PNS dijamin deh tak akan hidup susah. Beda kalau kamu jadi guru swasta kamu hanya akan dibayar kalau kamu ngajar, kalau kamu kerja, jadi harus bekerja sampai titik darah penghabisan untuk dapat menafkahi keluarga. Makanya banyak teman mama yang pada ikut tes masuk guru PNS setiap ada kesempatan
Ternyata anakku tak mau mengikuti saranku, dia bilang bahwa semua orang itu harus menjadi guru, guru anak-anaknya, guru bagi dirinya sendiri ataupun guru untuk lingkungannya. Jadi jangan jadikan guru sebagai cita-cita Mama, tapi menjadi guru itu adalah kewajiban semua orang. Dia minta ijin untuk memilih jurusan sesuai dengan bakat dan minatnya. Di akhir pembicaraan dia bertanya kepada saya, mengapa mama memilih menjadi guru honor di sekolah swasta, aku jawab pertama mama ingin mama digaji kalau ada yang mama kerjakan sehingga hati mama tenang ,yang kedua terus terang usia mama sekarang sudah tidak memungkinkan untuk ikut seleksi guru PNS dan pendidikan mama bukan dari pendidikan keguruan yang menjadi syarat untuk menjadi guru PNS.

27 Januari 2009

Kucing Anak-anakku Berpuasa?

Di rumah kami kebetulan ada seekor kucing betina yang oleh anak-anak diberi nama 'Manis". Si kucing manis dekat dengan anak-anak terutama dua anak kami terkecil dan ayahnya. Dengan saya simanis kurang begitu dekat. Kata ayahnya si kucing tahu mana orang yang berhati jahat dan orang yang berhati baik. Ih, ih, ih sombong banget suamiku ngaku-ngaku hatinya baik.

Beberapa bulan yang lalu anak-anak dan suami dibuat bingung oleh hilangnya simanis selama beberapa hari (mungkin lebih dari satu minggu).Hampir tiap hari mereka memikirkan simanis, dan mereka tampak kehilangan sekali. Dan ternyata simanis ditemukan dibawah sepeda yang tertutup plastik, oleh anak kami Safa (anak ke tiga). Simanis tidak mau keluar dari bawah sepeda. Aku bilang sama anak-anak dan suami, biarkan saja mungkin dia menyendiri karena sudah mau mati, kebetulan simanis memang sudah cukup tua untuk ukuran seekor kucing. Mama tega banget sama simanis kata anak-anakku.

Beberapa hari setelah itu, tiba-tiba simanis keluar sendiri dari tempat persembunyiannya dengan kaki yang pincang. Dan setelah beberapa hari, Alhamdulillah kaki simanis sembuh. Anak-anak dan suamiku bahagia sekali. Apakah simanis puasa untuk menyembuhkan lukanya?

26 Januari 2009

Puasa Sunnah

Sebelum tidur sering aku berdoa untuk dapat bangun sholat malam. Alhamdulillah beberapa hari ini aku dapat terbangun terus menerus, ini adalah karunia yang tak ternilai tapi aku sering tak menyadari.

Seperti beberapa malam sebelumnya, hari inipun aku terbangun, ku lihat jam di HPku, jam empat lewat sedikit. Segera aku bangkit dari tempat tidur menuju dapur, untuk menggoreng telur mata sapi buat makan sahur aku dan suamiku karena hari ini, hari Senin. Sambil jalan ke dapur aku panggil-panggil suamiku, oo ternyata dia sudah bangun lebih dulu dan sedang di kamar mandi. Aku lanjutkan menggoreng telur, selesai. Dua telur mata sapi, satu untukku, satu untuk suamiku, tidak perlu dihidang di meja, langsung aku dan suamiku ambil dari penggorengan untuk dipindah ke piring masing-masing. Kami makan sahur berdua dengan telur mata sapi dan segelas air putih, tanpa sayur karena tidak ada sayur. Selesai sahur masih ada waktu untuk sholat malam.

Puasa sunnah hari Senin dan Kamis, menjadi kebiasaan suamiku hampir dua tahun terakhir ini. Kadang aku ikut menemani puasa, tetapi terus terang terkadang aku malas, karena disamping mengajar aku juga harus mengerjakan pekerjaan rumah, dan merawat dua putri kecilku, sehingga aku suka merasa lemas dan tak bertenaga kalau ikut puasa, cukuplah puasa wajib di bulan Ramadhan pikirku. Sampai akhirnya aku membaca buku tulisan dr. Mohammad Ali Toha Assegaf " Smart Healing", yang membangkitkan semangatku untuk berpuasa.

Dari buku "Smart Healing" banyak kuketahui manfaat puasa untuk kesehatan diantaranya adalah :
  1. Penggunaan simpanan lemak dalam tubuh untuk dijadikan sumber energi, sehingga akan mengurangi kegemukan
  2. Banyak dilepaskannya zat-zat beracun, ini akan membantu membebaskan tubuh kita dari racun-racun berbahaya.
  3. Dapat mengurangi risiko stroke
  4. Dapat memperbaiki kadar kolesterol darah.
  5. Meningkatkan daya tahan tubuh, puasa akan menekan produksi radikal bebas sekitar 90%, dan antioksidan sekitar 12%.
  6. Mengurang risiko terkena penyakit diabetes tipe-2.
  7. Proses penyembuhan penyakit yang dimulai dalam tubuh selama berpuasa.
  8. Menjaga badan dari berbagai penambahan zat-zat berbahaya, seperti kelebihan kalsium, kelebihan protein dan kelebihan lemak.
  9. Peremajaan kulit dan organ tubuh, serta perpanjangan harapan hidup.
Hal hal tersebut diatas menjadi bukti dari firman Allah dalam Al-Baqarah:184, yang artinya :
"Dan berpuasalah itu lebih baik bagi kamu, apabila engkau mengetahui".

Dan juga bukti dari hadist Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan Abu Hurairah ra yang artinya : "Berpuasalah agar kamu sehat"(HR.Ibnu Sunni dan Abu Nu"aim)

Dan hadist Nabi Muhammad saw yang artinya : "Puasa adalah tameng"(HR.Al-Bukhari)

Semangat puasaku bertambah pula tatkala aku ingat bahwa aku adalah seorang ibu dari empat orang anak. Bagaimana aku mendidik anak-anakku untuk berpuasa kalau aku sendiri malas berpuasa.

24 Januari 2009

Mulai Belajar Menulis

Tiba tiba saja aku ingin sekali menulis. Entah karena habis membaca tulisan-tulisan Mas Faiz (jadi membayangkan, bagaimana rasanya punya anak laki-laki seperi Mas Faiz, kebetulan empat anakku perempuan semua), entah karena suamiku ingin aku nulis, atau anakku Safa yang senang sekali waktu aku bilang ingin nulis. Aku tak tahu aku harus mulai menulis apa, hanya saat ini aku semangat sekali untuk menuangkan hasrat dan keinginanku lewat kata-kata. Semoga ini awal dari tulisan-tulisanku, tulisan seorang ibu yang sudah cukup begitu tua (mungkin) untuk mulai belajar menulis. Aku coba terapkan sesuatu yang terlintas dalam pikiranku untuk mulai belajar menulis yaitu, langsung menulis kapan saja, dimana saja dengan apa saja setiap ada hasrat keinginan, terlintas ide di pikiran ataupun tiba- tiba terlintas peristiwa-peristiwa yang berkesan bagiku.

Math of The Day


Widgets and Templates

Bermain Sudoku.... Siapa Takut..?

Belanja...? Klik saja...